Dorong Kesadaran Cegah Stunting, DKP Giatkan Gerakan B2SA dan Olah Pangan Lokal di Mekarmukti

Guna mendorong peningkatan kesadaran orang tua terkait pencegahan stunting, Dinas Ketahanan Pangan atau DKP Kabupaten Garut menggiatkan Gerakan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).

Dorong Kesadaran Cegah Stunting, DKP Giatkan Gerakan B2SA dan Olah Pangan Lokal di Mekarmukti
Berdasarkan data DKP Kabupaten Garut, sebanyak 191 warga peserta merupakan orang tua dari anak-anak yang mengalami stunting atau gagal tumbuh. Mereka terdiri sebanyak 62 warga Desa Mekarmukti, dan sebanyak 129 warga Desa Karangwangi. (zainulmukhtar)

INILAHKORAN, Garut - Guna mendorong peningkatan kesadaran orang tua terkait pencegahan stunting, Dinas Ketahanan Pangan atau DKP Kabupaten Garut menggiatkan Gerakan Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).

Selain itu, DKP Kabupaten Garut pun meggelar workshop Gerakan Olahan Pangan Lokal sebagai salah satu cara pencegahan stunting. Pelatihan diberikan kepada sekitar 191 warga Desa Mekarmukti dan Desa Karangmukti Kecamatan Mekarmukti selatan Kabupaten Garut.

Berdasarkan data DKP Kabupaten Garut, sebanyak 191 warga peserta merupakan orang tua dari anak-anak yang mengalami stunting atau gagal tumbuh. Mereka terdiri sebanyak 62 warga Desa Mekarmukti, dan sebanyak 129 warga Desa Karangwangi.

Baca Juga : Soal Usulan Warga Sekitar TPAS KUbangdeleg, Ini Hasil Rakornya

Menurut Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan DKP Kbaupaten Garut Hari Wardhana, kondisi stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita terjadi akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Anak terlalu pendek untuk usianya. Sehingga penting memutuskan mata rantai stunting dengan cara pemenuhan gizi pada 1000 HPK yang merupakan periode emas dengan sasaran anak usia 0-23 bulan dan balita stunting.

Selain itu, tak kalah pentingnya melakukan pencegahan stunting melalui peningkatan peran ortu dalam menstimulasi tumbuh kembang anak melalui proses pemberian makan dengan menu gizi seimbang.

"Prinsip Gizi Seimbang yaitu mengonsumsi makanan dengan beraneka ragam, pentingnya pola hidup aktif dan berolahraga, menjaga berat badan ideal, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat," ujarnya, Jumat 23 Juni 2023.

Baca Juga : Dongkrak Ekonomi Keluarga, Ganjar Sejati Dorong Perajin Ikan Pindang Tingkatkan Produktivitas

Dia menyebutkan, pada kegiatan B2SA dan Workshop Olahan Pangan Lokal terhadap para ortu yang anaknya stunting di Desa Mekarmukti dan Desa Karangwangi itu, pihaknya berkolaborasi dengan sejumlah pihak, seperti Puskesmas Mekarmukti dan Pemerintah Kecamatan Mekarmukti.
"Kita juga berikan bantuan pangan untuk balita stunting, berupa beras, susu, telur, dan buah-buahan," imbuhnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani