DPRD Kota Bogor Usulkan Pansus Interpelasi Dana Covid-19

Pansus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor merekomendasikan interpelasi persoalan penanganan Covid-19 Kota Bogor. Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trianto usai mengikuti rapat Satgas Covid-19 di gedung eks DPRD, Kecamatan Bogor Tengah, Selasa (9/3/2021).

DPRD Kota Bogor Usulkan Pansus Interpelasi Dana Covid-19
Foto: Rizki Mauludi

INILAH, Bogor - Pansus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor merekomendasikan interpelasi persoalan penanganan Covid-19 Kota Bogor. Hal itu diungkapkan Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trianto usai mengikuti rapat Satgas Covid-19 di gedung eks DPRD, Kecamatan Bogor Tengah, Selasa (9/3/2021).

"Untuk pansus pengawasan Covid-19 diagendakan dalam rapat paripurna atau selesai di Badan Musyawarah (Bamus). Rekomedasi akhir pansus, arahnya ada masukan diinterpelasi. Artinya, meminta keterangan saja," kata Atang. 

Dia melanjutkan, untuk keputusan pembentukan pansus itu akan dilakukan pada Jumat (12/3/2021) mendatang. Penggunaan anggaran itu harus memenuhi dua unsur yakni pertama sesuai perencanaan artinya tidak ada penyimpangan hukum dan kedua dampak penggunaan anggaran terhadap Covid-19.

Baca Juga : Libur Panjang Tanpa Ganjil Genap, Ini yang Diperkuat Pemkot Bogor

"Kami ingin tahu karena angka ratusan miliar itu bukan kecil angka besar. Kami ingin tahu program yang diluncurkan memang optimal dan punya dampak postitif. Tapi, kalau tidak punya dampak harus dihentikan atau diganti dengan program lain. Jadi, kami ingin memastikan anggaran ini betul-betul memberikan dampak positif atau tidak," terangnya.

Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor Bima Arya mengatakan langkah pihaknya jelas. Dia mengaku, saat ini Kota Bogor tidak lagi berstatus zona merah dan turun menjadi zona oranye sejak beberapa waktu lalu.

"Pak gubernur juga apresasi karena dulu kan merah. Sekarang kami bukan cuma oranye, tapi BOR (bed occupancy rate) kita terendah se-Jabar," ujarnya. (Rizki Mauludi)

Baca Juga : Ngapain Tol Sentul-Karawang, Lebih Urgen Puncak II


Editor : Doni Ramdhani