Geliat Ekonomi Baduy

Perekonomian suku Baduy di pedalaman Lebak Banten kini mulai bergairah. Masyarakat yang mengandalkan usaha kerajinan dan pariwisata itu mulai bangkit dari keterpurukan akibat pandemi.

Geliat Ekonomi Baduy
Foto: Antara

“Selain transaksi menggunakan uang tunai, sekarang semua perajin di sini bisa melayani pembayaran menggunakan rekening bank,” tambahnya. 

Serupa dengan itu, Amir (43) seorang perajin Baduy mengaku sejak beberapa pekan terakhir ini omzet pendapatan meningkat dibandingkan sebelumnya menghentikan produksi karena permintaan relatif sepi. Bahkan, kini wisatawan mulai berdatangan ke kawasan Baduy dan belanja hingga Rp3 juta.

Dia mengaku, dengan meningkatnya permintaan itu para perajin Baduy cukup terbantu pendapatan ekonomi.

Baca Juga : Akumindo Apresiasi Upaya Pemerintah Genjot Investasi Libatkan UMKM

“Kami kini bisa menghasilkan ekonomi Rp20 juta per bulan dari sebelumnya Rp2 juta,” ujarnya.

Jali (60), perajin Baduy lainnya pun merasakan hal yang sama. Dia mengaku selama dua pekan terakhir ini omzet pendapatannya naik karena banyaknya kunjungan wisatawan. Sebelumnya, dia menyebutkan omzet pendapatan hanya Rp500 ribu per minggu karena sepi wisatawan. Namun, sejak dua hari terakhir menghasilkan pendapatan Rp8 juta.

“Kami berharap di masa pandemi itu pendapatam kembali normal,” ucapnya. 

Sedangkan, Heldi dan Nike wisatawan dari Jakarta mengatakan mereka belanja kain tenun juga selendang dan lomar produk kerajinan Baduy hingga Rp 4 juta untuk buah tangan. Pembayaran belanja juga lebih efisien karena perajin Baduy bisa dilakukan rekening.


Editor : Doni Ramdhani