Harga Daging Sapi Segar Belum Turun, Ini Alasan Dirut Pasar Tohaga Bogor

Terkait melonjaknya harga daging sapi karena permintaan lebih tinggi dari stok yang ada, Direktur Utama PD Pasar Tohaga Bogor Haris Setiawan mengungkapkan hal tersebut bisa disikapi dengan direspons dengan konsumsi daging sapi beku.

Harga Daging Sapi Segar Belum Turun, Ini Alasan Dirut Pasar Tohaga Bogor
"Stok daging sapi segar harus diisi dengan daging sapi beku, hingga harga di pasar tidak terlalu melonjak," kata Haris kepada wartawan di Bogor, Minggu 2 April 2023. (reza zurifwan)

INILAHKORAN, Bogor - Terkait melonjaknya harga daging sapi karena permintaan lebih tinggi dari stok yang ada, Direktur Utama PD Pasar Tohaga Bogor Haris Setiawan mengungkapkan hal tersebut bisa disikapi dengan direspons dengan konsumsi daging sapi beku.

"Stok daging sapi segar harus diisi dengan daging sapi beku, hingga harga di pasar tidak terlalu melonjak," kata Haris kepada wartawan di Bogor, Minggu 2 April 2023.

Haris menuturkan, ada salah persepsi di masyarakat hingga mereka lebih memilih mengkonsumsi daging sapi segar ketimbang daging sapi beku.

Baca Juga : Setda Kota Bogor Klaim Mayoritas OPD Pemkot Bogor Sudah Gunakan TNDE

"Kemasan daging sapi beku itu bukan daging lama dan busuk, tetapi daging sehat karena sudah tidak ada bakteri. Masyarakat harus kita ubah persepsinya," tuturnya.

Dalam upaya menurunkan harga daging sapi, PD Pasar Tohaga pun terus berkordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor serta kementerian terkait.

"Setiap pekan kami bersama stoke holder yang lain melakukan rapat kordinasi, tak hanya daging sapi, komoditi lain pun selalu dibahas seperti beras, cabe, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, gula pasir, ayam dan telur ayam," sambungnya.

Baca Juga : Pemkab Bogor Siapkan APBD 2024 untuk Lanjutkan Pembangunan RSUD Parung, Ini Komentar Kang AW

Jaris menjelaskan dalam rapat kordinasi, kementerian terkait kerap memberikan solusi, salah satunya memotong rantai distribusi hingga harga komoditas sembako relatif stabil.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani