Inovasi Keren BKKBN Jabar, Sosialisasi Stunting Lewat Gelaran Seni Budaya Wayang Golek

Badan Kependudukan dan Keluraga Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Komisi IX DPR-RI menghadirkan inovasi sosialisasi percepatan penurunan stunting, dengan meghadirkan wayang golek di Desa/Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut

Inovasi Keren BKKBN Jabar, Sosialisasi Stunting Lewat Gelaran Seni Budaya Wayang Golek
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat (Jabar) menghadirkan inovasi keren dalam sosialisasi pencegahan stunting. Inovasi tersebut salah satunya dihadirkan lewat gelaran seni budaya Wayang Golek yang digelar di Lapangan Tegallega, Desa Cihurip, Kecamatan Cihurup, Kabupaten Garut, Sabtu malam, 28 Oktober 2023. (Foto Istimewa)

INILAHKORAN,Garut- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat (Jabar) menghadirkan inovasi keren dalam sosialisasi pencegahan stunting. Inovasi tersebut salah satunya dihadirkan lewat gelaran seni budaya Wayang Golek yang digelar di Lapangan Tegallega, Desa Cihurip, Kecamatan Cihurup, Kabupaten Garut, Sabtu malam, 28 Oktober 2023.

Kampanye Percepatan Penurunan Stunting yang dikemas secara beda tersebut merupakan buah kolaborasi BKKBN Jawa Barat dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), serta dalang kondang asal Kabupaten Bandung, Opick Sunandar Sunarya.

Warga Cihurip dan sekitarnya pun tampak begitu antusias. Mereka berbondong-bondong memadati lapangan sepak bola Tegallega yang berada tak jauh dari Kantor Kecamatan Cihurip.

Baca Juga : Penurunan Stunting Masih jadi Prioritas Pemerintah

Kemeriahan pun makin terasa, terutama saat anggota Komisi IX DPR RI Nurhayati Effendi berdialog langsung dengan si Cepot. Nurhayati pun dengan lugas menjawab setiap pertanyaan yang diajukan si Cepot, termasuk alasan bagaimana cara mencegah stunting hingga hubungannya dengan pengendalian kelahiran.

"Kalau dulu kita mengenal pepatah orang tua bahwa banyak anak berarti banyak rejeki. Sekarang kita harus berpikir bagaimana agar setiap anak yang dilahirkan itu terjamin kehidupannya, baik kebutuhan makannya, pendidikannya, dan lain-lain. Punya anak terlalu banyak berisiko menghasilkan generasi stunting," papar Nurhayati.

"Kumaha hubungan loba anak jeung stunting teh, Bu Dewan," timpal si Cepot "Loba anak berhubungan langsung dengan pengasuhan, Kang Cepot. Gara-gara loba anak, budak jadi teu kaasuh. Pengasuhan jadi tidak optimal. Komo bari keur makan oge hese. Tidak optimalnya pengasuhan dan kurangnya asupan makanan bergizi bisa mengakibatkan tumbuh kembang anak terhambat. Ini berisiko menjadi stunting,” jelas Nurhayati.

"Tah, lamun kieu mah jadi ngarti masyarakat teh. Kade Bapak-Ibu urang kudu leuwih waspada. Boga budak teh butuh perencanaan matang. Ulah kumaha engke,” si Cepot memberikan penekanan pesan.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto