Jangan Gagal Paham! Makan Kenyang itu Boleh, Kekenyangan yang Dilarang

BANYAK yang meyakini makan sampai perut kenyang itu terlarang dalam islam. Padahal yang dilarang itu kekenyangan alias kalap atau berlebihan. Berikut penjelasannya dikutip dari artikel Ustaz Ammi nur Baits di konsultasisyariah.com:

Jangan Gagal Paham! Makan Kenyang itu Boleh, Kekenyangan yang Dilarang

Nabi juga telah mengingatkan,

"Jangan melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain." (HR. Ahmad 2865 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).

Kekenyangan berarti makan melebihi kondisi kenyang. Artinya, dia sudah kenyang namun tetap makan. Taqiyuddin as-Subki – ulama Syafiiyah – (w. 756 H) pernah membahas ini dalam Fatwanya. Beliau menggunakan pertimbangan dua dalil di atas.

Baca Juga : Hari Tasyrik, Yuk Isi dengan Amalan dan Doa yang Sesuai Tuntunan Rasulullah

Kita kutip keterangan beliau,

"Makan melebihi batas kenyang, hukumnya haram. Demikian yang dinyatakan al-Izz bin Abdus Salam dalam al-Qawaid beliau. Beliau beralasan bahwa ini termasuk menyia-nyiakan harta dan merusak badan. Dan menurut saya, ini selain tambahan ringan yang biasa dimakan, seperti kacang atau manisan atau semacamnya."

Beliau melanjutkan,

"Hingga saya melihat fatwa Qadhi Khan ulama hanafiyah di jilid terakhir kitabnya, dimana redaksinya: Ada wanita yang suka ngemil makanan ringan dengan maksud agar lebih gemuk, menurut Abu Muthi’ al-Bulkhi rahimahullah, ‘Tidak masalah, selama dia tidak makan melebihi batas kenyang.’ Demikian pula lelaki, ketika dia makan melebihi kebutuhan untuk kebaikan badannya, tidak masalah selama tidak makan melebihi kenyang."


Editor : Bsafaat