Kado Pahit Awal Tahun, BPJS Tetap Naik

NILAH, Jakarta,-  Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga wakil ketua Fraksi PKS DPR-RI, Netty  Prasetiyani  turut berduka atas ujian di awal tahun 2020. Bencana banjir dan longsor yang terjadi di daerah Jobodetabek, Bandung Barat, dan Banten. Kata Netty, saya juga turut berduka dilaksanakannya kenaikan BPJS untuk semua kelas.

Kado Pahit Awal Tahun, BPJS Tetap Naik

INILAH, Jakarta,-  Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga wakil ketua Fraksi PKS DPR-RI, Netty  Prasetiyani  turut berduka atas ujian di awal tahun 2020. Bencana banjir dan longsor yang terjadi di daerah Jobodetabek, Bandung Barat, dan Banten. Kata Netty, saya juga turut berduka dilaksanakannya kenaikan BPJS untuk semua kelas.

 

"Belum kering air mata saya mendengar jeritan tenaga kesehatan dan layanan kesehatan di dapil saat reses kemarin, ternyata mata hati rezim pemerintah telah mati dengan tetap bersikukuh pada keputusan menaikkan premi dan mengabaikan kesepakatan antara Pemerintah dengan Komisi IX DPR RI saat Raker tanggal 12 Desember 2019 silam tentang subsisdi yang diberikan pemerintah untuk peserta PBPU dan BP kelas III", ungkap Netty dalam rilis yang diterima redaksi inilahkoran.

Baca Juga : Tiga Negara Tawarkan Bantuan Desain Ibu Kota Baru

 

Netty meyakinkan, kenaikan dipastikan setelah dirinya mengkonfirmasi pihak BPJS terkait implementasi kesepakatan rapat marathon tanggal 6-7 November dan tanggal 11-12 Desember yang berakhir dini hari membahas kenaikan premi BPJS kesehatan.

 

Baca Juga : Viral Diarak Saat Banjir, Ini Tanggapan Dirut KAI

Pemerintah berdalih tetap menaikkan premi semua kelas dikarenakan harus patuh pada regulasi—Perpres 75/2019— dan tidak bisa bertindak melampaui kewenangan. "Kenaikan iuran BPJS adalah bukti pemerintah tidak mendengar jeritan hati rakyat. Katanya kerja untuk rakyat, tapi kok menyengsarakan rakyat. Rezim zalim, katanya pro rakyat tapi mencekik rakyat," tegasnya.

Halaman :


Editor : tantan