Kemendes-Kemenristekdikti Kuatkan SDM Atasi Masalah Daerah 3T

Masalah kemiskinan tidak hanya dapat teratasi melalui pembangunan infrastruktur semata. Tetapi juga harus memperhatikan sektor pembangunan sumber daya manusia (SDM) juga terutama di wilayah yang tergo

Kemendes-Kemenristekdikti Kuatkan SDM Atasi Masalah Daerah 3T
INILAH, Jakarta – Masalah kemiskinan tidak hanya dapat teratasi melalui pembangunan infrastruktur semata. Tetapi juga harus memperhatikan sektor pembangunan sumber daya manusia (SDM) juga terutama di wilayah yang tergolong tertinggal, terdepan, dan terpencil (3T).
 
Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Aisyah Gamawati mengatakan, agar wilayah 3T tidak jalan di tempat atau bahkan semakin tertinggal dari wilayah yang tergolong maju, maka dibutuhkan stimulus kepada para SDMnya melalui penguatan di bidang pendidikan. 
 
Pihaknya akan melakukan kerjasama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dengan memberikan beasiswa perkuliahan bagi SDM terpilih dari beberapa daerah tertentu. 
 
"Dalam waktu satu atau dua bulan akan kami konkretkan kerjasama ini untuk menentukan contoh daerah tertentu dan juga sosialisasi dengan pemerintah daerahnya. Akan kita sampaikan minggu depan usulan lokasinya," kata Aisyah di Jakarta, Selasa (29/1/2019).
 
Direktur Kemahasiswaan Kemenristekdikti Didin Wahidin menjelaskan bahwa pada tahun 2019 ini pihaknya memberikan lebih kurang 2000 porsi beasiswa yang diperuntukan bagi calon mahasiswa yang berada di wilayah 3T serta Papua dan Papua Barat.
 
"Kami harapkan kerjasama ini juga dapat semakin memberikan kesempatan bagi para calon mahasiswa yang berada di wilayah-wilayah tersebut," katanya.
 
Lebih lanjut Didin menuturkan bahwa dari kuota yang disediakan, umumnya tidak selalu terpenuhi. Ia berharap bahwa dengan adanya kerjasama dengan Kemendes PDTT, dapat lebih memaksimalkan daerah-daerah 3T untuk memenuhi kuota-kuota beasiswa yang tersedia.
 
"Misalkan untuk tahun lalu, dari sekitar 2000-an kouta beasiswa, hanya terisi 1500an saja, sayang sekali belum dapat dimanfaatkan secara maksimal," terang Didin.


Editor : inilahkoran