Kenssy Dwi, Dubes yang Bercita-cita Jadi Wartawan

Memasuki ruang kerja Duta besar Indonesia di Praha, di lantai satu gedung KBRI di daerah Nad Budankami- Praha 5 terasa sejuk dan nyaman, ditambah dengan keramah tamahan Dubes Kenssy Dwi Ekaningsih, perempuan Jawa yang lembut dan keibuan menyambut Antara di ruang kerja nya yang asri dan sangat simpel.

Kenssy Dwi, Dubes yang Bercita-cita Jadi Wartawan
(Antara Foto)

INILAH, Praha- Memasuki ruang kerja Duta besar Indonesia di Praha, di lantai satu gedung KBRI di daerah Nad Budankami- Praha 5 terasa sejuk dan nyaman, ditambah dengan keramah tamahan Dubes Kenssy Dwi Ekaningsih, perempuan Jawa yang lembut dan keibuan menyambut Antara di ruang kerja nya yang asri dan sangat simpel.

Memang dulu dunia diplomat adalah “the mans world,”ujar diplomat karir yang berhasil mencapai puncak karirnya dipercaya oleh Presiden Jokowi menjadi Dubes di Praha atau wakil pemerintah Indonesia - kepada koresponden Antara London yang diundang meliput acara Resepsi Diplomatik digelar KBRI Praha di Hotel Hilton, Praha, Selasa (24/9). 

Dubes Kenssy D. Ekaningsih, secara resmi menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Republik Ceko pada tanggal 19 Juni setelah dilantik sebagai Dubes oleh Presiden Jokowi. Dia menilai bertugas sebagai jurnalis sangat menarik dan menantang.

Sayangnya tugas sebagai jurnalis tidak sempat ditekuninya, karena sarhana dari jurusan internasional di Universitas Gajah Mada itu memilih berkarir menjadi diplomat

Pada penempatan awalnya di Malaysia, Kenssy mengaku sempat merasa “syok” dan berfikir bahwa tugas diplomat adalah mengurusi warga Indonesia yang bermasalah di negeri Jiran itu. Tapi memang ketika Hasan Wirayuda menjabat sebagai Menlu masalah perlindungan warga negara yang ada di luar negeri sedang menjadi puncak perhatian pemerintah. Bahkan Kementerian luar negeri ketika itu membentuk direktorat khusus untuk masalah perlindungan WNI yang ada di luar negeri.

Menurut ibu dari dua putra yang berangkat dewasa itu, di bawah kepemimpinan Menteri Luar Negeri RI ke-5 Hassan Wirajuda, dibentuk Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kemlu pada 2002.

“Perlindungan warga negara Indonesia yang berada di luar negeri masih menjadi prioritas kebijakan politik luar negeri Kementerian Luar Negeri RI. Kebijakan ini masih menjadi mengarus utama, bahwa negara hadir di saat warga negara Indonesia membutuhkan, di manapun berada," ujar Dubes kelahiran Yogyakarta, dengan tanggal yang bertepatan dengan Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus.

Mantan Sekretaris Direktur Jenderal untuk Urusan Protokol dan Konsuler, Kementerian Luar Negeri yang baru bertugas di Ceko selama tiga bulan itu mengatakan bahwa perlindungan terhadap warga negara juga menjadi perhatiannya selama bertugas di Ceko.

Selain diplomasi ekonomi yang menjadi prioritas utama dalam meningkatkan ekspor Indonesia ke Ceko serta perdagangan dan investasi yang selama ini masih defisit dan dari sisi pemerintah Ceko neraca perdagangan surplus.



“Fokus saya masih di bidang perdagangan, investasi dan pariwisata yang perlu terus ditingkatkan,”ujar mantan Konsul Jenderal Republik Indonesia di Shanghai, Republik Rakyat China pada 2013.

Diakuinya banyak barang-barang dari Indonesia yang ada di Ceko berasal dari negara kedua seperti Belanda dan Jerman. Untuk itu Dubes Kenssy yang pernah menjadi Wakil Kepala Misi KBRI di Singapura, memandang bahwa peningkatan perdagangan dan investasi perlu menjadi fokusnya.

Berbagai jenis produk perdagangan seperti mesin dan alat berat, furnitur, kopi, rempah-rempah dan alas kaki sudah masuk di pasar Ceko.  Untuk  meningkatkannya Kenssy ingin banyak belajar diplomasi perdagangan dan investasi Ceko di Indonesia.

Diakuinya Indonesia sudah dikenal sejak lama baik oleh pemerintah Ceko maupun kalangan swasta dan bahkan dua Universitas ternama di Ceko yaitu Universitas Charles dan Universitas Palacky menawarkan Studi Bahasa Indonesia.

Selama 15 tahun terakhir, pemerintah Indonesia memberikan program beasiswa, Darmasiswa dan Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (IACS) bagi warga Ceko.

Hingga saat ini, lebih dari 200 remaja dari Ceko yang menerima kedua jenis beasiswa tersebut. Sebagian besar pemain Gamelan, musik ansambel tradisional Indonesia dan paduan suara, di Ceko adalah alumni program beasiswa.

Di antara penerima beasiswa yang berhasil antara lain Jana Wolfova pendiri Kintari yang bergerak di bidang seni dan sosial budaya. Selain itu juga ada Michaela Budiman yang menjadi Kepala Jurusan Indonesia Fakultas Sastra di Charles University, ujar Dubes Kenssy yang pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Perumusan Program, Sekretariat Direktorat Jenderal Politik, Kementerian Luar Negeri.

Dengan dukungan dari para duta budaya Indonesia di Ceko ini membuat tugas dubes Kenssy dalam mempromosikan budaya Indonesia tidak terlalu sulit. Masih banyak warga Indonesia yang berkibar di negeri yang terbelah dua ini.

Kuliner Indonesia juga semakin lengket di lidah orang Ceko terbukti adanya tiga restauran yang menyajikan makanan Indonesia seperti Restauran and Caffe Garuda yang berlokasi di Praha 7 tidak jauh dari Wisma Duta. Warung QQ milik Nyoman Purnata di daerah Ladova, Praha 2.

Selain itu spa Indonesia juga makin digemari dengan telah dibuka spa ekslusif Royal Garden di pusat kota Praha bahkan Spa Bali yang terdapat di deretan ruko juga ada yang dikelola oleh Wiwik Solehati yang berani memperkerjakan para pendatang di Praha.

Meskipun belum genap setahun namun perhatian Dubes Kenssy terhadap warga Indonesia di Ceko tidak pernah terlewati bahkan pada anggota Mahid (mahasiswa ikatan dinas) yang berangkat ke Ceko pada era Orde Lama untuk belajar dan tidak bisa kembali sehingga harus memilih menjadi warga negara Ceko pun dirangkulnya. 

“Mereka itu pintar-pintar loh dan bidang studinya juga harusnya bisa bermanfaat bagi Indonesia,” ujar Dubes Kenssy yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Direktur Jenderal untuk Urusan Asia-Pasifik dan Afrika, di Kementerian Luar Negeri.

Di bidang perdagangan dan ekonomi ternyata Indonesia dan Ceko mempunyai sejarah panjang buktinya pada tahun 1926, Tomas Bata (pendiri produk sepatu Bata) membuka toko sepatu pertamanya di Indonesia. Dan hari ini, Bata menjadi merek sepatu yang populer di seluruh Indonesia. Pada saat ini, mesin Skoda juga digunakan di industri gula Indonesia.

Menurut catatan Kementerian Perindustrian, pada tahun 2017,  total transaksi perdagangan RI-Ceko mencapai 265,68 juta dolar Amerika atau mengalami peningkatan sebesar 12 persen dibanding periode lima tahun sebelumnya.

Dubes Kenssy yang pernah bertugas pada urusan Ekonomi, Kedutaan Besar Republik lndonesia di Bangkok, Kerajaan Thailand menyebutkan selama tahun 2010-2015 total nilai investasi Ceko di Indonesia mencapai 34,35 juta dolar AS.

Pada 2016-2017, investasi Ceko di sektor manufaktur mencapai 499,5 ribu dolar untuk tiga proyek yang meliputi industri logam dasar, barang logam, serta mesin dan elektronik.

Bagi Dubes Kenssy menjadi Dubes dan berperan sebagai wartawan seperti yang pernah dicita-citakan tidaklah jauh berbeda dalam mempromosikan Indonesia di berbagai belahan dunia dan tugasnya sebagai Wakil Indonesia di Ceko yang kini dijalaninya.


Editor : Bsafaat