Ketua DPD RI: Tunda Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah menunda rencana pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada tahun ajaran baru, seiring dengan kenaikan kasus Covid-19.

Ketua DPD RI: Tunda Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (antara)

INILAH, Bandung - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah menunda rencana pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada tahun ajaran baru, seiring dengan kenaikan kasus Covid-19.

“Melihat dari data tersebut, saya sebagai Ketua DPD RI meminta kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menunda rencana sekolah tatap muka,” ujar LaNyalla dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

Senator asal Jawa Timur itu juga meminta pemerintah mempertimbangkan rencana sekolah tatap muka yang akan dilakukan secara terbatas dengan protokol kesehatan karena risiko terpaparnya anak dari Covid-19 masih sangat besar. Apalagi, anak-anak masih sulit menerapkan protokol kesehatan seperti orang dewasa.

Baca Juga : Mantan Direktur Garuda Hadinoto Soedigno Divonis 8 Tahun Penjara

“Satgas Covid-19 menyatakan data per 10 Juni 2021, tren kasus pada anak cukup tinggi. Padahal kita tahu saat ini sebagian besar anak masih melakukan sekolah jarak jauh dari rumah tetapi ternyata kasus pada anak juga cukup tinggi,” tambah dia.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 itu, terdapat 64.690 kasus positif pada anak dengan rentang usia 7-12 tahun. Sebanyak 60.642 sembuh, sementara ada 120 kasus kematian.

Kemudian pada anak usia 16-18 tahun yang positif Covid-19 sebanyak 58.858 sedangkan yang sembuh 55.159 dengan jumlah kematian 130. Lalu 46.706 kasus untuk usia 13-15 tahun dengan jumlah anak meninggal dunia 68 orang.

Baca Juga : Ketua OC: Konvensi ALB Kadin Batal, Munas Bisa Ditunda

“Ini menunjukkan angka kasus Covid-19 untuk anak usia sekolah sangat tinggi. Untuk kategori SD dan SMA ini termasuk kelompok yang terpapar kasusnya tinggi dan harus jadi perhatian bersama. Dari data ini dapat disimpulkan peta risiko penularan Covid-19 di satuan pendidikan cukup besar,” kata LaNyalla.

Halaman :


Editor : suroprapanca