Ketua DPRD Desak Pemprov Jabar Tambah SMA Baru di Kota Bandung

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, Tedy Rusmawan mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menambah sekolah menengah atas (SMA) baru di Kota Bandung.

Ketua DPRD Desak Pemprov Jabar Tambah SMA Baru di Kota Bandung
Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan

Tedy mengatakan, jumlah SMP negeri dan SMA negeri di Kota Bandung terlalu jomplang. Untuk SMP negeri sudah ada 75 meski sebagian masih berafiliasi atau numpang di SD atau SMP lain. "Walau pun rata-rata yang SMP ini afiliasi, contoh kemarin kita baru membereskan untuk SMP 65 dan 66. Tahun ini juga ada beberapa SMP yang dibangun," ucapnya.

Tentunya, kata Tedy, Kota Bandung memerlukan penambahan SMA negeri. Terlebih total sebanyak 27 SMA negeri dibangun pada 2006, dan sampai sekarang belum ada pembangunan SMA negeri baru.

"Ditengah kondisi ekonomi yang belum membaik dan jumlah RMP (rawan melanjutkan pendidikan) cukup besar maka Kota Bandung masih membutuhkan penambahan SMA negeri. Terlebih lagi SMA 27 terakhir dibangun 2006, jadi di Kota Bandung sampai sekarang belum ada penambahan. Kalau kita usulkan kan wajar sudah 17 tahun," ujar dia.

Dikatakannya, usulan bisa dilakukan oleh Pemkot Bandung. Namun untuk pembangunan dan alokasi anggaran dari Pemprov Jabar. Karena sekolah tingkat atas merupakan kewenangan Pemprov Jabar.

Secara tidak langsung sebut ia, dampak dari keterbatasan jumlah SMA negeri di satu wilayah ini juga bisa menyebabkan warga tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Mengingat bersekolah di sekolah swasta harus mengeluarkan biaya.

"Sekolah swasta memang ada banyak di Kota Bandung, namun itu untuk masyarakat yang ekonominya memadai atau kelompok menengah ke atas. Karena untuk penahanan ijazah saja banyak dikeluhkan di Kota Bandung dan itu terjadi di sekolah swasta," ucapnya.

Menurutnya, masalah ketersediaan lahan kerap menjadi kendala dalam pembangunan sekolah. Minimal diperlukan 2.000 meter persegi untuk membangun sekolah. "Memang diakui lahan enggak sederhana, tapi kalau diusahakan. Seperti pembangunan SMP, kita cari dan usahakan ada lahannya," tandas dia.***


Editor : Ghiok Riswoto