Kisah Abah Emang, Sang Veteran dengan 8 Bekas Luka Tembak

Emang bin Mali (99), asal Kampung/Desa Benteng RT 03/01, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, mungkin menjadi salah satu veteran yang beruntung saat ikut berjuang untuk kemerdekaan Republik Indonesia.

Kisah Abah Emang, Sang Veteran dengan 8 Bekas Luka Tembak
Foto: Asep Mulyana

INILAH, Purwakarta - Emang bin Mali (99), asal Kampung/Desa Benteng RT 03/01, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, mungkin menjadi salah satu veteran yang beruntung saat ikut berjuang untuk kemerdekaan Republik Indonesia.

Kendati di tubuh Abah Emang kala itu bersarang delapan peluru tembakan yang dihujani tentara musuh saat agresi militer Belanda II sekitar 1948 silam. Namun, mungkin tak banyak orang yang tahu dengan cerita haru yang dialami kakek renta ini semasa mudanya. Bahkan, kisah heroiknya nyaris luput dari perhatian publik.

Ditemui dikediamannya, Abah Emang sempat menceritakan kisah pahitnya itu. Abah Emang jadi tentara itu sekitar tahun 1945 atau saat berusia 20 tahun. Untuk militer, kala itu lebih dikenal dengan sebutan Tentara Republik Indonesia (TRI). Saat itu, pangkat Emang masih Pratu dan bertugas di Batalyon 1 Resimen 7 Purwakarta, atau masuk dalam pertahanan TRI wilayah Bandung.

Baca Juga : Cianjur Tunda Proses Belajar Mengajar Tatap Muka

“Di 1948, agresi militer kedua pecah. Abah, bersama puluhan tentara lainnya terlibat baku tembak dengan pasukan Belanda di perkebunan karet di sekitar Kalijati, Kabupaten Subang,” ujar kakek kelahiran 1923 itu bercerita, Selasa (18/8/2020).

Di perkebunan inilah, kata Emang, kisah harunya terjadi. Saat itu, dirinya bersama tiga orang teman satu batalyonnya itu sedang menempuh perjalanan menuju camp-nya di tengah hutan. Di tengah perjalanan, dia bersama pasukannya dikepung dan diberondong peluru milik senapan tentara Belanda.

Alhasil, Abah Emang bersama tiga temannya tersungkur akibat terkena tembakan. Saat itu, tiga temannya gugur. Sedangkan, dirinya masih selamat meskipun telah bersimbah darah akibat 8 peluru bersarang ditubuhnya.

Baca Juga : Kasus Terbanyak Covid-19 Garut, Tarogong Kidul Geser Selaawi

“Ada 8 tembakan. Yang paling parah dibagian kaki kiri, kepala dan bahu kiri,” kata Emang sembari menunjukan bekas luka tembaknya itu.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani