Kisah Penggembala Buta Huruf yang Berilmu

SANG cendekiawan tengah penasaran dengan penggembala yang sekarang sedang duduk bersamanya di sebuah padang rumput. Pengembala tersebut memiliki penampilan yang bersih dan tutur kata sopan.

Kisah Penggembala Buta Huruf yang Berilmu
Ilustrasi/Net

SANG cendekiawan tengah penasaran dengan penggembala yang sekarang sedang duduk bersamanya di sebuah padang rumput. Pengembala tersebut memiliki penampilan yang bersih dan tutur kata sopan.

"Menggembala domba milik orang lain, apakah hanya itu keahlianmu? Apakah kau tidak ingin pekerjaan lain," cendekiawan itu bertanya.

"Iya, hanya ini keahlianku. Aku juga buta huruf, sehingga tidak ada pekerjaan lain yang bisa kulakukan. Lagi pula menggembala sudah bisa mencukupi kebutuhanku dan keluarga," jawab sang penggembala.

Baca Juga : Kenapa Rasul Meminta Perlindungan dari Usia Tua?

Sang cendekiawan sedikit terkejut. "Jika kau buta huruf, mengapa kau tidak belajar?"

"Karena aku sudah mendapatkan inti dari semua ilmu." Jawaban sang penggembala sempat membuat sang cendekiawan menganggapnya sombong. Karena itu ia bertanya, "Memang apa saja yang telah kau peroleh?"

"Inti semua pengetahuan ada lima. Pertama, selama masih ada peluang untuk bersikap jujur, aku tidak akan berbohong. Kedua, selama masih ada makanan halal, aku tidak akan makan makanan haram. Ketiga, selama masih ada cela dalam diriku, aku tidak akan mencari-cari keburukan orang lain. Keempat, selama rezeki Allah swt masih terbentang di muka bumi, aku tidak akan meminta-minta rezeki pada orang lain. Kelima, sebelum menginjakkan kaki ke surga, aku tidak akan lupa akan tipu daya setan." Sang penggembala menjelaskan dengan mantap.

Baca Juga : Anak Perempuan Umur 11 Tahun Wajib Tutup Aurat

Tentu saja ini membuat sang cendekiawan kagum. Ia tidak menyangka sebuah penjelasan yang cemerlang keluar dari seorang penggembala yang buta huruf. Ia pun memujinya. "Kau benar-benar telah mendapatkan intisari dari semua ilmu. Jika ada seseorang yang bisa mengamalkan lima perkara yang kau sampaikan tadi, niscaya ia akan mencapai tujuan ilmu-ilmu dalam Islam." [An Nisaa Gettar]


Editor : Bsafaat