Laju Pertumbuhan Kendaraan Listrik Naik, PLN Ajak Negara ASEAN Kolaborasi Bangun Bisnis SPKLU

Dalam event KTT ke-43 ASEAN, PT PLN (Persero) turut mengajak negara–negara anggota dan mitra ASEAN berkolaborasi dalam pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Langkah ini dilakukan sebagai upaya mempercepat transisi peralihan dari kendaraan konvensional ke electric vehicle (EV).

Laju Pertumbuhan Kendaraan Listrik Naik, PLN Ajak Negara ASEAN Kolaborasi Bangun Bisnis SPKLU
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kehadiran SPKLU dan infrastruktur pendukung lainnya berperan penting dalam mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik. Sejauh ini, terdapat 846 SPKLU di seluruh Indonesia, di antaranya 620 SPKLU milik PLN, sedangkan sisanya milik agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) yakni Hyundai 157 SPKLU, Mitsubishi 17 SPKLU, dan 52 SPKLU dari mitra lain. (istimewa)

Hal ini karena para mitra nantinya akan mendapatkan lebih banyak keuntungan, mulai dari memberikan hak kepada partner untuk menggunakan brand PLN hingga menyediakan izin lingkungan. Selain itu, untuk pembagian revenue, para mitra akan mendapatkan revenue sharing secara realtime yang dapat dikontrol oleh mitra.

“Mitra yang bergabung dalam kemitraan SPKLU PLN akan mendapatkan revenue sharing secara realtime dengan pembagian berbasis komposisi investasi dari masing-masing mitra, di mana revenue di SPKLU diperoleh dari total penjualan energi listrik untuk pengisian ulang kendaraan listrik dan tambahan biaya layanan yang dikenakan pengguna untuk pengisian di SPKLU Fast Charging dan Ultra Fast Charging,” ujar Darmawan.

Darmawan menyebutkan saat ini kebutuhan menggunakan EV adalah pilihan strategis karena dapat membantu menurunkan emisi karbon. Untuk itu, dia mengajak masyarakat ikut ambil bagian dalam penurunan emisi karbon dengan beralih menggunakan kendaraan listrik.

“Emisi karbon kendaraan listrik hanya separuh dari kendaraan Internal Combustion Engine (ICE), sehingga penggunaan kendaraan EV akan mengurangi emisi karbon sektor transportasi lebih dari 50 persen dibandingkan kendaraan ICE. Di sisi lain, kendaraan EV mampu menghemat biaya energi per kilometer (km) hingga 6 kali lipat dari kendaraan ICE,” pungkas Darmawan.***

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani