Netty Heryawan Ingatkan Pentingnya Ketangguhan Keluarga dalam Melawan Stunting

Anggota DPR RI, Netty Prasetiyani Heryawan akrab disapa Netty Heryawan memberikan sejumlah tips bagaimana melawan stunting kepada ratusan warga Desa Sleman Lor, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu dalam kampanye Program KIE, Percepatan Penurunan Stunting, Sabtu 7 Oktober 2023.

Netty Heryawan Ingatkan Pentingnya Ketangguhan Keluarga dalam Melawan Stunting
Anggota DPR RI, Netty Prasetiyani Heryawan akrab disapa Netty Heryawan memberikan sejumlah tips bagaimana melawan stunting kepada ratusan warga Desa Sleman Lor, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu dalam kampanye Program KIE, Percepatan Penurunan Stunting, Sabtu 7 Oktober 2023.

INILAHKORAN,Indramayu- Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Netty Prasetiyani Heryawan mengingatkan pentingnya ketangguhan keluarga dalam melawan stunting.

Hal itu diungkapkan Netty dalam kegiatan Promosi KIE Percepatan Penurunan Stunting yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jabar di Desa Sleman Lor, Kecamatan Silyeg, Kabupaten Indramayu, Sabtu, 7 Oktober 2023.

Netty mengungkapkan dalam mengatasi stunting ada empat hal wajib dan tiga hal yang dilarang. Tiga hal yang harus dihindari antara lain jangan sampai ada pasangan nikah namun secara kebetulan. Kemudian diupayakan jangan sampai pasangan nikah memperoleh anak karena kebobolan. "Ketiga jangan mendidik anak asal-asalan," ungkapnya.

Baca Juga : Ribet Urusan PBG di Kabupaten Cirebon Berlanjut. Komisi III Kabarnya Akan Panggil Bupati

Netty Heryawan mengungkapkan perlunya perencanaan untuk hal-hal penting dalam kehidupan rumah tangga seperti pernikahan, melahirkan, dan mendidik anak-anak. "Semua dimulai dari ketagguhan keluarga. Karena itu, orang tua harus memberi teladan yang baik kepada anak-anaknya. Jangan pertontonkan hal tidak baik karena akan ditiru oleh anak," tutur Netty Heryawan.

Selain tiga larangan, Netty Heryawan juga mengungkapkan empat hal yang wajib atau rumus untuk bisa membangun keluarga tangguh dan terhindar dari stunting. Rumus pertama, menikah dengan perencanaan. Segala sesuatu dilakukan melalui perencanaan hasilnya akan jauh lebih baik.

"Perhatikan usia aman dan tepat untuk menikah. Misalnya laki-laki 25 tahun dan perempuan 21 tahun atau tamat SMA. Secara fisik seperti organ reproduksinya sudah siap dan secara emosional juga lebih matang," tutur Netty.

Sedangkan untuk laki-laki, pada usia 25 tahun, idealnya sudah lebih matang. Akan jauh lebih baik bila sudah memiliki pekerjaan, sehingga bisa mandiri secara ekonomi.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto