Pandemi, Sulitnya Cari Darah untuk Anggota Keluarga yang Membutuhkan

Saat pandemi Covid-19 seperti ini, masyarakat Kota Bandung relatif sulit mencari darah pengganti untuk anggota keluarga yang sakit. Susahnya memenuhi kebutuhan darah itu dirasakan Nina K (40) saat adik kandungnya menderita penyakit lambung.

Pandemi, Sulitnya Cari Darah untuk Anggota Keluarga yang Membutuhkan
Foto: Doni Ramdhani

INILAH, Bandung - Saat pandemi Covid-19 seperti ini, masyarakat Kota Bandung relatif sulit mencari darah pengganti untuk anggota keluarga yang sakit. Susahnya memenuhi kebutuhan darah itu dirasakan Nina K (40) saat adik kandungnya menderita penyakit lambung.

Warga Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung itu sempat putus asa. Pasalnya, setelah berhari-hari menanyakan ke Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung stok darah B+ yang dibutuhkan itu nihil. Petugas di sana menjawab, stok darah di PMI Kota Bandung sudah lama kosong.

"Waktu itu, saya menghubungi semua kontak yang ada. Mulai dari teman-teman SMA, kuliah, dan kawan-kawan organisasi. Hasilnya ada, tapi belum memenuhi kebutuhan darah adik saya yang sakit di bagian lambungnya. Waktu itu dia dirawat di RS Borromeus," kata Nina mengenang, Selasa (29/6/2021). 

Baca Juga : Mulai Besok, PN Bandung Lock Down

Dia menuturkan, beruntung saat itu untuk memenuhi dua labu darah dibantu suaminya. Nina mengaku sang suami mencari pendonor darah melalui grup WA yang dimiliki. 

Secuil kisah itu bisa jadi merupakan hal yang kerap terjadi di saat pandemi ini. Bahkan, seiring dengan melonjaknya tren kasus harian Covid-19 di Kota Bandung akhir-akhir ini mengakibatkan kebutuhan darah semakin meningkat.

Pada Kamis (24/6/2021) lalu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana meninjau kegiatan 'Ayo Donor Darah' Yayasan Harmonis Bandung yang tergabung dalam Masyarakat Tionghoa Peduli (MTP) bersama PMI Kota Bandung.

Baca Juga : PMI Kota Bandung Ajak Penyintas Covid-19 Donor Plasma Konvalesen

Yana mengungkapkan, pascalibur Lebaran terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan. Bahkan, keterisian tempat tidur di Rumah Sakit hampir menyentuh angka 94 persen.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani