Pasca Dua Kali Debat Capres Cawapres, Elektabilitas Anies Baswedan Muhaimin Iskandar Turun Drastis

Kontestasi politik di tanah air sudah dimulai sejak 28 November 2023 lalu. Dan pada 14 Februari 2024 nanti akan ditentukan siapa yang akan memimpin bangsa ini selama lima tahun ke depan melalui mekanisme pemilihan umum serentak di seluruh Indonesia. 

Pasca Dua Kali Debat Capres Cawapres, Elektabilitas Anies Baswedan Muhaimin Iskandar Turun Drastis
Kontestasi politik di tanah air sudah dimulai sejak 28 November 2023 lalu. Dan pada 14 Februari 2024 nanti akan ditentukan siapa yang akan memimpin bangsa ini selama lima tahun ke depan melalui mekanisme pemilihan umum serentak di seluruh Indonesia. 

INILAHKORAN, Bandung - Kontestasi politik di tanah air sudah dimulai sejak 28 November 2023 lalu. Dan pada 14 Februari 2024 nanti akan ditentukan siapa yang akan memimpin bangsa ini selama lima tahun ke depan melalui mekanisme pemilihan umum serentak di seluruh Indonesia. 

Setidaknya ada tiga calon presiden dan wakil presiden yang bertarung dalam kontestasi ini. Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menempati nomor urut satu berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar. 

Sementara nomor urut dua ada Prabowo Subianto berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka. Sedangkan nomor urut tiga ada Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. 

Baca Juga : Begini Cerita Awal Terungkapnya Kasus Dugaan LGBT Oknum Polisi Bripda AN

Menilik elektabilitas dan potensi dari ketiga calon tersebut, Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis hasil riset terbaru mereka tentang elektabilitas pasangan calon (paslon) pasca debat capres dan cawapres 2024-2029. Salah satu kesimpulan menarik dalam survei LSJ kali ini adalah bahwa pasca dua kali debat capres Anies Baswedan mulai ditinggalkan warga Jakarta. 

Elektabilitas Anies yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar di kontestasi Pilpres, maupun elektabilitas Anies di simulasi Pilgub DKI merosot tajam. 

Anies dinilai kerap menampilkan gaya arogansi dengan melakukan serangan bertubi-tubi terhadap capres Prabowo Subianto, sehingga hal ini menimbulkan hilangnya simpati publik DKI yang dalam lima tahun terakhir sempat mengidolakannya.

Baca Juga : Terancam Dijemput Paksa, Tersangka Bintang Film Porno Siskaee Melawan

Adapun survei LSJ ini dilakukan pada tanggal 8 sampai dengan 15 Januari 2024 di lima wilayah kotamadya dan satu kabupaten administratif yang ada di DKI Jakarta. 

Halaman :


Editor : JakaPermana