Pemadaman Listrik di Komplek Pemkab Bandung Hambat Urusan Warga

Seringnya pemadaman listrik di Komplek Pemkab Bandung menghambat keperluan warga.

Pemadaman Listrik di Komplek Pemkab Bandung Hambat Urusan Warga
Para PNS sedang duduk menunggu aliran listrik menyala di Komplek Pemkab Bandung
INILAH, Bandung- Seringnya pemadaman listrik di Komplek Pemkab Bandung menghambat keperluan warga.
 
Agus Mulyana (45) salah seorang warga Kabupaten Bandung, mengatakan sejak beberapa hari ini dia mengurus beberapa administrasi di beberapa instansi. Otomatis, urusan yang semestinya cepat selesai justru jadi molor.
 
 Tak hanya itu saja, karena listrik mati para pegawai pun lebih banyak duduk duduk diluar kantor sambil menunggu aliran listrik kembali hidup.
 
"Urusan saya yang seharusnya cepat selesai malah jadi terhambat. Karena listriknya terus padam para pegawai yang seharusnya bekerja melayani malah duduk duduk santai bergerombol sambil merokok menunggu listri hidup,"kata Mulyana, Rabu (9/1).
 
Menurut kabar yang diterima Mulyana, gangguan aliran listrik di komplek Pemkab Bandung ini berlangsung sejak beberapa bulan ini. 
 
Dalam sehari, listrik bisa padam dua hingga tiga kali dan lebih dari satu jam. Sehingga wajar warga yang seharusnya mendapatkan pelayanan harus menunggu dan urusannya menjadi molor.
 
"Para pegawai juga enggak bisa disalahkan yah kalau mereka jadi lebih banyak nongkrong. Apa yang mau dikerjakan, mau ngetik sama nge-print surat surat kan komputernya enggak nyala. Kalau begini kan bikin jengkel kami sebagai warga yang butuh pelayanan,"ujarnya.
 
Kepala Bagian TU dan Rumah Tangga Setda Pemkab Bandung Dian Wardiana mengatakan, seringnya aliran listrik di Pemkab Bandung terputus dikarenakan bebeban pemakaian yang melebihi kapasitas.
 
"Beban listrik di Pemkab Bandung melebihi kapasitas, sehingga sering dilakukan pemadaman. Untuk keamanan," kata Dian.
 
Dian memaparkan di Komplek Pemkab Bandung terdapat 9 jalur listrik yang terpusat pada satu gardu induk. Setiap jalur digunakan oleh beberapa OPD.
 
"Pemadamannya tidak semua, di jalur-jalur tertentu yang sudah melebihi kapasitas,"ujarnya.
 
Dian mencontohkan, jika dalam satu jalur listrik yang digunakan beberapa OPD telah melebihi kapasitas, maka pihaknya langsung melakukan pemadaman.
 
"Masing-masing jalur telah dipasang alat pengukur. Jika sudah melebihi kapasitas, kami lakukan pemadaman, kalau tidak dipadamkan, gardu bisa meledak. Dihidupkan kembali jika sudah dingin," katanya.
 
Sebelum melakukan pemadaman, pihaknya terlebih dahulu melakukan pemberitahuan kepada OPD bersangkutan.
 
Dian melanjutkan, seringnya pemadaman listrik terjadi pada semester empat 2018. Pada waktu itu, banyak OPD yang melakukan pembelian alat-alat elektronik.
 
Dengan banyaknya penambahan alat elekronik, beban listrik di Pemkab Bandung menjadi melebihi kapasitas.
 
"Kami prediksi tiap OPD untuk keperluan kantor banyak memasang alat elekronik baru. Salah satunya banyak sistem yang berubah menjadi online, makanya banyak server yang memerlukan pendingin, sehingga beban menjadi bertambah dan gardu tidak kuat menampungnya,"
katanya.
 
Dian mengatakan, pemadaman merupakan cara paling efektif untuk saat ini. Mengingat, untuk memperbesar daya gardu dibutuhkan waktu yang lumayan lama, baik untuk proses penganggaran sampai pemasangan instalasi baru dari pihak PLN.
 
Dia mengakui jika pemadaman listrik saat jam kerja akan menganggu pegawai yang sedang melakukan tugas, terutama yang menggunakan komputer.
 
"Menggangu mah pasti, tapi kalau tidak dipadamkan, gardu bisa meledak dan akan butuh perbaikan cukup lama. Tapi sebelum dipadamkan, kami selalu menghubungi OPD untuk mempersiapkan diri," ujarnya.
 
Pihaknya kata Dian bukan tidak mau menambah daya gardu, namun hal tersebut tidak gampang. Mengingat butuh proses cukup lama.
 
"Tambah daya juga tidak gampang, harus dianggarkan, dihitung ulang kebutuhan biaya, dipasang gardu baru. Yang Lebih efektif itu, OPD melakukan pengelolaan listrik masing-masing," ujarnya.
 
Sejumlah OPD kata Dian saat ini sedang dalam proses memasang meteran listrik di gedung masing-masing.
 
"Jika seluruh OPD telah melakukan pengelolaan listrik sendiri, maka beban akan lebih stabil," katanya.
 
Namun untuk proses pengelolaan listrik sendiri, dibutuhkan waktu yang lumayan lama. Karena harus ada instalasi ulang di gedung OPD yang akan dipasang meteran listrik sendiri.
 
Sambil menunggu proses pemasangan meteran sendiri, Dian mengatakan pihak OPD diminta untuk melakukan pengurangan penggunaan alat elektronik seperti Air Conditioner (AC), dispenser dan alat elektronik yang tidak penting.
 


Editor : inilahkoran