Pemerintah Diminta Perhatikan Seniman

Pandemi Covid-19 memaksa aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya yang bergerak sebagai seniman terhambat. Mengingat selama ini mereka mengandalkan penghasilan dari kegiatan kesenian dan kebudayaan.

Pemerintah Diminta Perhatikan Seniman

INILAH, Bandung-Pandemi Covid-19 memaksa aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya yang bergerak sebagai seniman terhambat. Mengingat selama ini mereka mengandalkan penghasilan dari kegiatan kesenian dan kebudayaan.

Namun saat ini aktivitas seni dan budaya  tak bisa lagi digelar seperti saat kondisi masih normal. Bahkan kian terpuruk di tengah pemberlakuan sosial berskala besar (PSBB) yang melarang segala bentuk kerumunan masyarakat. Terlebih, perhatian pemerintah terhadap mereka hingga kini dirasa masih minim.

"Para pegiat seni dan budaya ini adalah kalangan yang membutuhkan perhatian pemerintah," tegas Ketua DPW PKB Jabar, Syaiful Huda dalam kegiatan Ngabuburit bersama Seniman yang mengusung tema 22 Tahun Reformasi di Aula Kreatif DPW PKB Jabar, Jalan KH Ahmad Dahlan, Kota Bandung, Selasa (19/5/2020) malam.

Baca Juga : 6 Pasien Positif Sembuh, Pemkab Garut Putuskan Tak Perpanjang PSBB

Sebagai Ketua Komisi X DPR RI, dia juga meminta pemerintah harus memberikan perhatiannya kepada para pelaku seni dan budaya, baik pada masa darurat saat ini hingga pemulihan pascapandemi COVID-19. Khususnya di masa pemulihan Pandemi, dia menegaskan, pemerintah harus mampu memobilisasi para seniman ini.

Huda pun telah membicarakan hal tersebut dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama. "Setahu saya programnya sudah ada, tapi saya tidak tahu apakah kuotanya terbatas atau bagaumana, nanti saya tanyakan lagi," imbu dia.

Diakui Huda, di masa darurat pandemi COVID-19 saat ini, perhatian pemerintah terhadap para pelaku seni dan budaya masih minim. Oleh karenanya, melalui kegiatan Ngabuburit bersama Seniman ini, pihaknya berinisiatif memberikan bantuan berupa paket sembako dan kadeudeuh. "Ini adalah bentuk otokritik kita bahwa para pelaku seni dan budaya, termasuk guru ngaji dan para pelaku ekonomi informal lainnya belum banyak mendapat sentuhan serius dari pemerintah," tegasnya.

Baca Juga : Pemkab Cianjur Telah Lakukan Tes Cepat kepada 3.500 Orang

Perhatian yang diberikan pihaknya juga sebagai wujud penghargaan terhadap para pelaku seni dan budaya, khususnya di Kota Bandung yang merupakan etalase Provinsi Jabar. "Mungkin perhatian yang kami berikan tidak seberapa, namun ini adalah bentuk perhatian dan kepedulian kami terhadap mereka yang terdampak langsung COVID-19," tandasnya.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto