Pemkab Cirebon Stres Cari Dana Selesaikan GOR Watubelah

Sampai saat ini penyelesaian proyek GOR Watubelah Kabupaten Cirebon masih belum menemukan titik terang. Tahun ini saja, proyek GOR yang sudah menelan anggaran ratusan milyar itu, belum ada tanda-tanda selesai. Bantuan dari Pemprov Jabar, naga-naganya berat untuk diharapkan. Tidak masuknya menjadi skala prioritas Pemprov, kuat dugaan menjadi alasan utama kucuran dana tidak turun lagi.

Pemkab Cirebon Stres Cari Dana Selesaikan GOR Watubelah
Ilustrasi/Antara Foto

INILAH, Cirebon - Sampai saat ini penyelesaian proyek GOR Watubelah Kabupaten Cirebon masih belum menemukan titik terang. Tahun ini saja, proyek GOR yang sudah menelan anggaran ratusan milyar itu, belum ada tanda-tanda selesai. Bantuan dari Pemprov Jabar, naga-naganya berat untuk diharapkan. Tidak masuknya menjadi skala prioritas Pemprov, kuat dugaan menjadi alasan utama kucuran dana tidak turun lagi.

Wacana Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Hermanto, untuk menggandeng pihak ke tiga dalam menyelesaikan proyek tersebut, kurang di respon Bupati Cirebon. Imron menilai, kalau ada pihak ke tiga masuk, akan ada komersialisasi penggunaan GOR Watubelah. Bupati Imron tidak ingin masyarakat Kabupaten Cirebon, tidak bisa menikmati GOR Watubelah. Alasannya, pasti mereka harus membayar untuk bisa menikmati GOR Watubelah.

"Itu wacana bagus sebetulnya. Tapi apakah masyarakat bisa menikmati. Namanya komersial ya pasti harus bayar. Kasian dong masyarakat kita," kata Imron, Minggu (15/3/2021).

Baca Juga : Jadi Tersangka, Kadis Ketahanan Pangan Kab Cirebon Belum Dipecat

Imron mengaku, wacana pihak ketiga memang sudah ada. Bahkan ada beberap investor yang sempat menghubungi dirinya. Namun karena GOR Watubelah harus dinikmati seluruh masyarakat, dirinya masih belum bisa mengizinkan. Kecuali, kalau Pemkab Cirebon sudah mentok tidak bisa mencari anggaran yang lagi.

"Ini kan situasinya sedang covid. Pemprov Jabar sendiri kelihatannya tidak ada slot anggaran karena sedang covid. Nantilah kami cari solusi lain. Mungkin kalau sikonnya sudah normal, kita bisa mendapat anggaran lagi," ungkap Imron.

Terkait ada rencana tahun depan memakai APBD Kabupaten sebesar Rp25 milyar, Imron mengaku tidak yakin bisa terealisasi. Alasannya, kondisi covid membuat semua perencanaan bisa berubah kapan saja. Kalau saja tahun depan covid masih ada dan anggaran kembali di refocusing, rencana tersebut bisa batal.

Baca Juga : Ditlantas Polda Jabar Turut Bantu Cari Penyebab Kecelakaan Maut di Sumedang

"Tahun depan saja saya tidak yakin bisa mengambil dari APBD kabupaten. Covid kan belum jelas sampai kapan selesainya. Kalau ada refocusing lagi bagaimana, ya mendingan buat menanggulangi covid saja daripada untuk GOR," terangnya.

Halaman :


Editor : Bsafaat