Pemprov Jabar Geber Revitalisasi Pasar, Ini Alasannya Uu Ruzhanul Ulum

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum membeberkan, revitalisasi pasar adalah salah satu program strategis yang tengah digenjot pemerintah provinsi (Pemprov).

Pemprov Jabar Geber Revitalisasi Pasar, Ini Alasannya Uu Ruzhanul Ulum
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum membeberkan, revitalisasi pasar adalah salah satu program strategis yang tengah digenjot pemerintah provinsi (Pemprov)./Yuliantono
INILAHKORAN, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum membeberkan, revitalisasi pasar adalah salah satu program strategis yang tengah digenjot pemerintah provinsi (Pemprov).
Sejak 2019 hingga 2022 sejumlah pasar seperti Pasar Ciranjang Kabupaten Cianjur, Pasar Harapan Jaya Kota Bekasi, Pasar Pasalaran Kabupaten Cirebon, Pasar Pancasila Kota Tasikmalaya beserta beberapa pasar lain digeber untuk direvitalisasi. Alasannya, karena Pemprov ingin memenuhi harapan masyarakat, dimana perbaikan pasar menjadi salah satunya.
Selain itu, revitalisasi ini juga bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat serta memperkuat daya saing terhadap pasar modern yang kian menjamur pada saat ini. Sehingga semakin menyulitkan para pedagang tradisional dalam mendapatkan pembeli.
"Jadi Pemerintah Provinsi Jawa Barat fokus pada keinginan masyarakat, karena visi misi kami sejak awal sesuai hasil survey. Salah satunya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, antara lain penyerapan tenaga kerja, kedua dengan mudahnya pendidikan. Menambah sarana dan prasarana, alat, tempat jual beli. Salah satunya revitalisasi pasar di kabupaten, kota," ujarnya di Gedung DPRD Jabar, Rabu (18/1/2023).
"Memang belum maksimal tapi kami sudah melakukan kegiatan di beberapa kabupaten, kota dibantu pasar desa, pasar kabupaten, pasar kecamatan sesuai dengan kebutuhan. Ini semua tiada lain untuk menguatkan ekonomi populis. Ekonomi kerakyatan yang saat ini sedang dihajar terus dengan gaya-gaya ekonomi yang serba sentralistik. Dengan lahirnya pasa seperti itu, bukan hanya di tingkat kabupaten, di tingkat desa ada. Saya selaku pemerintah melindungi aktivitas ekonomi masyarakat yang ada di desa. Apa? Pasar tradisional. Berharap yang dulu identik dengan bau, kumuh, tidak tertib, ditambah dengan harga yang tidak jelas. Sekarang diubah, pasar di Jawa Barat ramah pedagangnya, someah, betah dan bersih. Insya Allah masyarakat yang enggan ke pasar jadi mau kembali ke pasar," imbuhnya.
Pak Uu -sapaan Uu Ruzhanul Ulum menambahkan, upaya ini pun tidak lepas berkat kolaborasi bersama pemerintah kota/kabupaten dalam mewujudkan pasar tradisional yang nyaman bagi masyarakat. Sehingga beberapa pasar sudah berhasil direalisasikan revitalisasinya oleh Pemprov Jabar.
"Pemerintah menata kerjasama dengan bupati dan walikota. Bupati dan walikota menyediakan tanah dan legalistasnya. Kami memberikan bantuan sesuai kemampuan kami," tandasnya. (Yuliantono)***


Editor : JakaPermana