Pemprov Jabar Mulai Pertimbangkan Relokasi Permukiman Pinggiran Sungai
Pasca terjadinya banjir di Sungai Cikapundung pada pekan lalu, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mulai mempertimbangkan untuk relokasi permukiman warga di pinggiran sungai.
"Itu masih asessment, tapi intinya kami provinsi hanya memberikan rekomendasi teknis. Nah harusnya disepakati, diatur juga. Tapi nanti Kepala Bappeda akan berkoordinasi dengan kawasan Bandung Raya untuk mengevaluasi ulang tentang hal tersebut karena banjir kemarin, ada yang menyampaikan itu karena KBU. Ada juga karena debit air sangat tinggi dan tetap kami juga akan mengevaluasi semua, termasuk semua kawasan di sepanjang sungai itu. Kan sebetulnya membahayakan," terangnya.
Sebelumnya Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Bastari juga turut menyampaikan hal serupa, dimana masyarakat diimbau agar jangan membangun permukiman di pinggir sungai, karena sangat berbahaya dan mengancam keselamatan.
Rumah yang bersentuhan langsung dengan bibir sungai kata Bastari, bila debit air naik dapat menimbulkan longsor dan tentunya mengancam jiwa penduduk yang tinggal di kawasan permukiman tersebut.
Baca Juga : Bey Machmudin Apresiasi Komitmen Bank BJB Dukung Sektor UMKM
Seperti bencana banjir di kawasan Braga, dimana naiknya debit air Sungai Cikapundung, akibat jebolnya tanggul beberapa waktu lalu kata Bastari, sangat tidak bisa diprediksi. Sehingga dia berharap, masyarakat yang membangun permukiman di pinggir sungai untuk segera beralih mencari tempat lebih aman.
"Rumah di pinggir sungai ini sangat membahayakan. Apalagi, langsung berbatasan di atas tebing sungai, langsung tembok rumah," ujarnya belum lama ini.
Dia pun mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung untuk merelokasi permukiman warga di pinggiran sungai kawasan tersebut, guna mencegah terjadinya korban jiwa akibat luapan sungai yang selalu mengintai saat musim hujan tiba.
Baca Juga : BKD Jabar Coba Siasati Nasib Honorer Pemprov Jabar
Sebab menurutnya, kejadian banjir di kawasan Braga tempo hari tidak menutup kemungkinan dapat terjadi kembali di masa mendatang.
Halaman :