Persoalan Klasik Seputar Haid pada Wanita

BATASAN masa haid, biasanya memang menjadi persoalan tersendiri bagi wanita, karena ini berhubungan dengan darah istihadhah. Jika melewati batasan ini, maka akan dianggap darah penyakit.

Persoalan Klasik Seputar Haid pada Wanita
Ilustrasi/Net

BATASAN masa haid, biasanya memang menjadi persoalan tersendiri bagi wanita, karena ini berhubungan dengan darah istihadhah. Jika melewati batasan ini, maka akan dianggap darah penyakit.

Tidak ada batasan waktu yang pasti, baik batasan minimal atau maksimalnya. Ada ulama yg mempertegas memberikan, yaitu:

Batasan minimal haid adalah 24 jam dan maksimalnya 15 hari. Umumnya wanita siklus haid 6-7 hari. Untuk dihukumi haid, ia harus berusia minimal 9 tahun dan darah keluar bisa secara terus menerus atau terputus-putus dalam rentang waktu itu.

Baca Juga : Cara Rasulullah Menghargai Anak Kecil

Jika darah keluar kurang dari 24 jam dan lebih dari 15 hari, maka bukan dihukumi darah haid melainkan darah istihadhah.

Hitungan ini memang sebenarnya mudah, makanya jika muslimah haid lebih dari maksimal haidnya, maka lebih afdolnya memeriksakan kepada tenaga kesehatan untuk memastikan apakah itu darah haid atau istihadhah, apalagi sudah melewati masa 15 hari.

Untuk mengecek apakah darah tersebut sudah suci atau belum bisa dengan cara mudah, yakni tempelkan tisu atau kapas bersih, atau pembalut di kemaluan wanita. Apabila masih ada bercak darah, maka harus dipastikan terlebih dahulu apakah itu darah haid (jika belum melebihi masa kebiasaan haid), atau darah penyakit, jika lebih dari 15 hari.

Baca Juga : Tips Sehat Ala Rasulullah SAW

Jika haid tidak teratur, bagaimana cara menetapkan batas sucinya? Siklus wanita haid memanglah tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan dalam sebulan ada 28-31 hari dengan siklus 1-15 hari dan rata-rata 6-7 hari waktu haid. Karena hal demikian, tentu masa suci (tanggal dan masanya) tiap wanita berbeda-beda dan bisa berubah-ubah.

Halaman :


Editor : Bsafaat