Petani Jeruk Lemon di Lembang Kerap Merugi, Kelompok Tani Ini Berikan Solusi Melalui Pengolahan Dried Lemon

Kerugian hasil panen yang kerap dirasakan para petani jeruk lemon di Lembang menjadi persoalan serius yang harus dientaskan.

Petani Jeruk Lemon di Lembang Kerap Merugi, Kelompok Tani Ini Berikan Solusi Melalui Pengolahan Dried Lemon
Gagalnya panen jeruk tersebut terjadi lantaran hasil panen petani jeruk lemon di Lembang yang mereka jual harganya rendah atau bahkan busuk akibat tidak terserap pasar. (agus satia negara)

INILAHKORAN, Ngamprah - Kerugian hasil panen yang kerap dirasakan para petani jeruk lemon di Lembang menjadi persoalan serius yang harus dientaskan.

Pasalnya, kondisi tersebut berdampak pada perekonomian petani jeruk lemon di Lembang yang menggantungkan hidupnya dari hasil panen jeruk lemon tersebut.

Gagalnya panen jeruk tersebut terjadi lantaran hasil panen petani jeruk lemon di Lembang yang mereka jual harganya rendah atau bahkan busuk akibat tidak terserap pasar. 

Baca Juga : Stasiun Semarang Tawang Banjir, Sejumlah Perjalanan KA di Daop 2 Bandung Mengalami Keterlambatan hingga 400 Menit

Menyiasati kendala tersebut, Kelompok Tani Melati Jayagiri Lembang bekerja sama dengan Taruna Merah Putih melaksanakan pelatihan pengolahan dried lemon (pengeringan jeruk lemon) untuk diolah menjadi komoditas yang memiliki nilai jual lebih tinggi. 

"Wawasan dan pengetahuan petani jeruk lemon di Lembang ini harus terus di-upgrade," kata salah seorang pengurus Kelompok Tani Melati Jayagiri Lembang Thio Sektiowekti kepada wartawan.

Menurutnya, melalui pelatihan tersebut para petani jeruk lemon di Lembang tersebut bisa mengetahui bagaimana mengolah jeruk lemon hasil panen menjadi produk yang bisa diserap pasar dan harganya lebih tinggi.

Baca Juga : Pemda KBB Berencana Bangun Flyover Baru, Ini Lokasinya 

"Saat pandemi harga jeruk lemon dijual sekitar Rp15 ribu per kg karena banyak yang mencari untuk keperluan obat menambah imun tubuh," tuturnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani