Program OPM dan GPK Tak Berpengaruh, Pedagang Pasar Atas Minta Pemkot Cimahi Berikan Solusi Meroketnya Harga Beras

Meroketnya harga beras yang kian signifikan tak hanya dikeluhkan masyarakat. Namun juga membuat para pedagang di sejumlah pasar tradisional di Kota Cimahi meradang.

Program OPM dan GPK Tak Berpengaruh, Pedagang Pasar Atas Minta Pemkot Cimahi Berikan Solusi Meroketnya Harga Beras

INILAHKORAN, Cimahi - Meroketnya harga beras yang kian signifikan tak hanya dikeluhkan masyarakat. Namun juga membuat para pedagang di sejumlah pasar tradisional di Kota Cimahi meradang.

Pasalnya, jumlah kuantiti pembelian beras baik untuk jenis medium maupun premium yang dilakukan masyarakat berkurang signifikan.

"Konsumen sekarang kalau biasanya dulu beli 5 atau 10 kilogram, sekarang mereka hanya membeli 3 kilogram," kata Tiah (50) salah seorang pedagang beras di Pasar Atas Baru Cimahi saat ditemui, Rabu 21 Februari 2024.

Baca Juga : Kota Bandung Masih Dilanda Banjir, Sekda Minta DSDABM Lakukan Audit

Tiah mengakui harga beras yang dijualnya paling murah Rp 15.500 per kilogram. Sedangkan, untuk harga beras yang paling mahal berada dikisaran harga Rp 17.500 per kilogram.

"Kondisi seperti ini sudah dirasakan sejak awal tahun 2024," ungkap Tiah yang sudah berjualan beras selama 5 tahun ini.

Tak hanya itu, terang Tiah, dirinya pun mengalami kesulitan dalam menyetok beras lantaran minimnya pasokan beras. Bahkan, paling banyak dirinya bisa stok beras sebanyak 2 ton.

Baca Juga : Bambang Tirtoyuliono Sampaikan Duka Mendalam Atas Gugurnya Tiga Pahlawan Demokrasi 

"Stok beras juga sekarang susah, karena pasokannya dari luar sedikit. Ya paling banyak itu 2 ton," terangnya.

Halaman :


Editor : JakaPermana