Revolusi Listrik Pos

Dalam jangka waktu tak lama lagi, PT Pos Indonesia akan memanfaatkan kendaraan listrik. Nantinya, para petugas pengirim akan menggunakan sepeda motor listrik.

Revolusi Listrik Pos
Foto: Doni Ramdhani

Sementara itu, Presiden Director PT HEIN Murakami mengatakan kerja sama saat ini belum bersifat komersial. Sebab, masih dalam bentuk penelitian dan pengkajian PT HEIN akan penggunaan sepeda motor listrik dan baterainya. 

“Dalam hal ini, kita akan menerima data dan informasi atas penggunaan sepeda motor lisrik yang dipergunakan para pengantar Pos Indonesia secara on line untuk keperluan penelitian terhadap mesin dan pemakaian baterai, karena telah terpasang TCU (telematics control unit) pada setiap sepeda motor listrik tersebut,” ujarnya.

Murakami menyebutkan, jangka waktu kerja sama tahap awal itu terhitung mulai Januari hingga Juni 2021. Selama pelaksanaan kerja sama, dia menyebutkan akan dilakukan pembicaraan untuk peningkatan kerja sama yang lebih luas dalam menunjang penggunaan energi listrik sebagai energi alternatif ramah lingkungan.

Baca Juga : BI: Kontraksi Perekonomian Jabar 2020 Lebih Dalam dari Angka Nasional 

Di bagian lain, Pos Indonesia kin imemperdalam kerja sama dengan Koperasi Simpang Pinjam Nusantara (Kopnus). Ekstensifikasi bisnis itu ditandai dengan peluncuran brand baru yakni produk Simpanan dan Pinjaman Kopnuspos.

“Sebelumnya, produk simpanan dan pinjaman ini kebanyakan nasabahnya para pensiunan. Seiring dengan kemajuan teknologi dan era digital kita membuat aplikasi Kopnuspos untuk menggaet lebih banyak nasabah milenial,” ujar Faizal. 
Menurutnya, kerja sama antara Pos Indonesia dan Kopnus bukan instan terjadi. 
Sebab, selama lebih dari 18 tahun penggabungan dua kekuatan itu diharapkan dapat menghasilkan sinergi yang relatif baik. Ke depan, kata dia, produk Kopnuspos  akan menghasilkan kinerja yang baik di bidang pinjaman kredit pensiun dan simpanan. 

”Produk Kopnuspos ini menargetkan dalam lima tahun ke depan akan menggandeng 1 juta pensiun untuk produk pinjaman dan memperoleh penempatan Rp2 triliun untuk produk simpanan," ujarnya. (dnr)

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani