RSHS Bantah Ada Residen Anestesi Meninggal Akibat Covid-19

Direktur Utama RSHS Nina Susana Dewi mengatakan, kini beredar voice note dengan kode file AUD-20200320-WA0019 yang menyebutkan bahwa di RSHS ada residen anestesi meninggal dunia karena corona virus diseasae 2019 (Covid-19), 2 orang diisolasi, dan 5 orang suspek.

RSHS Bantah Ada Residen Anestesi Meninggal Akibat Covid-19
net

INILAH, Bandung - Direktur Utama RSHS Nina Susana Dewi mengatakan, kini beredar voice note dengan kode file AUD-20200320-WA0019 yang menyebutkan bahwa di RSHS ada residen anestesi meninggal dunia karena corona virus diseasae 2019 (Covid-19), 2 orang diisolasi, dan 5 orang suspek.

Dia menegasakan, informasi tersebut tidak benar. Hingga saat ini, tidak ada petugas kesehatan yang diisolasi dan tidak ada 5 suspek. 

Adapun bagi petugas kesehatan yang kontak erat dengan pasien positif sesuai pedoman pencegahan dan penanggulangan Covid-19 Kementerian Kesehatan, mereka tergolong dalam ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang dijamin dan dipantau kesehatannya oleh manajemen RSHS. 

Dia menyebutkan, 10 orang petugas kesehatan telah dites Covid-19 dan seluruhnya negatif. 

"Mengenai pasien terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia sudah kami informasikan kepada masyarakat melalui media massa. Terkait pasien Covid-19 yang meninggal, sebagaimana karakteristik pasien positif yang meninggal di rumah sakit lain, pasien di RSHS meninggal disebabkan adanya penyakit penyerta," papar Nina, Jumat (20/3/2020).

Dia menjelaskan, RSHS memberlakukan pengelolaan hygiene sanitasi sesuai standar sehingga menjamin keamanan dan keselamatan petugas dan masyarakat di lingkungan sekitar RSHS.

"Kami mohon agar selalu berhati-hati dalam menerima informasi. Pastikan informasi yang didapat valid. Berita resmi tentang penanganan covid-19 di RSHS dapat di lihat di website rshs.or.id, Facebook (rshsbdg), IG (rshs_bandung) dan Twitter (rshsbdg)," papar Nina. (Okky Adiana)


Editor : Doni Ramdhani