SBM ITB Tegaskan Komitmen Perkuat Dampak Global dengan Kolaborasi dan Inovasi

DEKAN Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung, Professor Ignatius Pulung Nurprasetio menegaskan komitmen bahwa SBM ITB akan perkuat dampak global dengan kolaborasi dan inovasi.

SBM ITB Tegaskan Komitmen Perkuat Dampak Global dengan Kolaborasi dan Inovasi
DEKAN Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung, Professor Ignatius Pulung Nurprasetio menegaskan komitmen bahwa SBM ITB akan perkuat dampak global dengan kolaborasi dan inovasi. Hal tersebut disampaikan Ignatius Pulung usai menghadiri dua konferensi internasional The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB), organisasi akreditasi sekolah bisnis asal Amerika Serikat, pada April 2024 ini. (Foto Istimewa)

"Dua fokus penting yang perlu kita upayakan adalah Entrepreneurship dan Social Impact,” kata Prof Pulung dalam keterangan resmi yang diterima Inilah Koran, Rabu, 24 April 2024. 

Prof. Pulung juga menghadiri International Conference and Annual Meeting (ICAM) AACSB di Atlanta, Amerika Serikat, pada 15-17 April 2024. ICAM tahun 2024 mengangkat tema besar "Leading Beyond Boundaries". 

Tema-tema yang dibahas dalam ICAM kali ini adalah "Scenes from the Future: A Forecast for Business Schools", "Measuring Your Impact", Artificial Intelligence: A Threat or an Opportunity?" dan "Gen Z: Expectations vs. Reality". 

Pulung menjelaskan, terdapat beragam sesi diskusi dan seminar yang diadakan, mulai dari pembahasan terkait AI, bagaimana membuat sekolah bisnis menjadi berkelanjutan secara keuangan, hingga bahasan khusus seperti perempuan dalam sekolah bisnis. 

Dia menambahkan, menghadiri dua konferensi tersebut tidak seperti mengikuti seminar pada umumnya, tetapi juga untuk memperluas koneksi sekolah bisnis global. Selama dua konferensi tersebut, Prof. Pulung bertemu dan berdiskusi dengan banyak dekan sekolah bisnis dari beragam negara seperti Jerman, Korea, Portugal, dan lain-lain.

Pertemuan-pertemuan ini berujung pada rencana kerja sama antarsekolah bisnis lintas negara untuk pengembangan kegiatan akademik. Di antaranya, kegiatan pertukaran mahasiswa, kerja sama pembuatan eksekutif program bersama, hingga potensi kolaborasi di bidang riset. Potensi kerjasama ini muncul tak lepas dari posisi SBM ITB yang sudah cukup dikenal di antara sekolah bisnis terkemuka luar negeri.  "SBM ITB ini bukan kaleng-kaleng. Kita sudah banyak dikenal”, ujarnya.

Menurut Prof Pulung, kehadiran dalam konferensi internasional tersebut sekaligus cara SBM ITB untuk terus berinovasi dan mengembangkan diri menjadi lebih baik. Penting bagi SBM ITB untuk selalu mempertahankan pencapaian yang sudah diperjuangkan dan berusaha berinovasi meraih hal-hal baru.***


Editor : Ghiok Riswoto