Sebelum Diperpreskan, Bappeda Jabar Sebaiknya Kaji Jabar Selatan Merujuk Gubernur Sebelumnya  

Kabarnya, pengembangan Jabar Selatan akan kembali dikaji Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar. Hal itu menindaklanjuti instruksi pemerintah pusat untuk menyusun peraturan presiden (Perpres) tentang Jabar Selatan. Kabar tersebut merupakan hal menggembirakan bagi masyarakat di wilayah Jabar Selatan.

Sebelum Diperpreskan, Bappeda Jabar Sebaiknya Kaji Jabar Selatan Merujuk Gubernur Sebelumnya  
Foto: Zainulmukhtar

INILAH, Garut - Kabarnya, pengembangan Jabar Selatan akan kembali dikaji Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar. Hal itu menindaklanjuti instruksi pemerintah pusat untuk menyusun peraturan presiden (Perpres) tentang Jabar Selatan. Kabar tersebut merupakan hal menggembirakan bagi masyarakat di wilayah Jabar Selatan.

Namun, sejumlah pihak mengkhawatiran akan terabaikannya realitas kebutuhan masyarakat Jabar Selatan demi percepatan penyusunan Perpres tersebut. Apalagi, jika pola penyusunan program pengembangan wilayah selatan Jabar tersebut tak berkesinambungan dengan grand design yang sudah dirancang berkelanjutan sejak era Gubernur Nuriana, Dani Setiawan, Ahmad Heryawan. 

Menanggapi hal itu, kalangan pengkaji Jabar Selatan dari Badan Pengembangan Wilayah Jabar Selatan berharap dalam melakukan kajiannya untuk penyusunan Perpres tentang Jabar Selatan berharap Gubernur Jabar Ridwan Kamil dapat benar-benar memperhatikan aspirasi ril masyarakat Jabar Selatan. Setidaknya, program disusun merupakan tindak lanjut dari grand design yang telah dirumuskan para Gubernur Jabar sebelumnya yang memuat berbagai masukan ahli dan aspirasi masyarakat Jabar Selatan.

Baca Juga : Presidium MD KAHMI Garut Mantap Dukung Kurnia Alfarizy Dalam Musyawarah Wilayah Majelis KAHMI

Salah satu pengkaji sekaligus pelaku penyusun kajian dari Badan Pengembangan Wilayah Jabsel Gunawan Undang menuturkan, soal program pengembangan Jabar Selatan sebenarnya sudah terencana sejak 1997 semasa Gubernur Nuriana dengan sebutan program Cipamatuh. Program tersebut kemudian diimplementasikan pada era Gubernur Dani Setiawan dengan melahirkan sejumlah program. Antara lain memulai membuka jalan trans Jabar Selatan. 

Kemudian, pengembangan diteruskan pada masa Ahmad Heryawan dengan mulai menyusun regulasi berupa Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengembangan Kawasan Jabar Selatan. 

Sebagai organ taktisnya, Gunawan menggarap program saat itu yakni Badan pengembangan Wilayah Jabar Selatan yang memunyai empat program inti. Yakani, pengembangan infrastruktur, agribisnis, pariwisata, serta industri kelautan dan pengembangan infrastruktur sosial budaya meliputi infrastruktur kesehatan,pendidikan, dan infrastruktur daya beli.

Baca Juga : LPP 0,93 Persen, Bukti Suksesnya Bangga Kencana Purwakarta

Dari program yang direncanakan pada masa kepemimpinan Ahmad Heryawan itu infrastruktur direalisasi mencapai 65%, kesehatan 50%, pendidikan dasar mencapai 80%, dan daya beli belum mencapai 60%. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani