Sekolah Jurnalisme Indonesia Rampung, Titik Balik Kebangkitan Wartawan Jawa Barat Hadapi Disrupsi Media

Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) 2024 rampung digelar, ini menjadi momentum titik balik kebangkitan wartawan Jawa Barat, hadapi disrupsi media.

Sekolah Jurnalisme Indonesia Rampung, Titik Balik Kebangkitan Wartawan Jawa Barat Hadapi Disrupsi Media
Lulusan terbaik SJI 2024, berfoto bersama dengan Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun, Sekum PWI Jabar Tantan Sulthon Bukhawan dan pemateri kawakan seperti Marah Sakti Siregar serta Ahmed Kurnia Soeriawidjaja di Aula PWI Jabar, Kota Bandung, Sabtu 10 Februari 2024

Maka dari itu dia berharap, perbaikan dalam mengolah data menjadi sebuah informasi produk jurnalistik dapat terus ditingkatkan, salah satunya melalui SJI.

"Program ini mengajarkan integritas. Membawa pikiran kritis menulis dengan hati, meningkatkan literasi masyarakat. Menganalisa informasi, menyajikan narasi berdasarkan informasi yang ada. Sebab jurnalis sama pentingnya dengan guru," ucapnya.

Maka dari itu, Nadiem sangat mendukung program SJI untuk terus dilaksanakan mengingat program ini berkaitan dengan penerapan kurikulum merdeka yang kini diterapkan di satuan pendidikan. Salah satu poin pentingnya adalah penguatan berpikir kritis. 

"Karena sekarang, informasi sudah sangat berlimpah. Kemampuan kritis adalah kemampuan untuk menyajikan artikel yang kuat yang harus dimiliki jurnalis dan menjadi salah satu dasar peran sebagai mendidik masyarakat," ungkapnya. 

"Kami menyambut baik kurikulum yang diajarkan, semakin kesini semakin sulit mencari jurnalis yang berintegritas. Semoga SJI ini melahirkan jurnalis yang berintegritas dan multitasking. Bisa melahirkan penulis penulis yang berkualitas," harapnya.

Sementara Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin dalam sambutannya turut mengapresiasi. Dia berharap, SJI dapat melahirkan jurnalis berkualitas dan multitasking menghadapi dinamika perkembangan teknologi saat ini.

"Terimakasih kepada PWI Pusat yang telah menunjuk Kota Bandung untuk angkatan pertama SJI. Kami menyambut baik dengan kurikulum yang diajarkan. Kita tahu sekarang semakin sulit mencari jurnalis berkelas. Kita harap dapat melahirkan jurnalis berkualitas dan multitasking," harapnya.


Editor : Ahmad Sayuti