(Sikap Kami) Jangan Salahkan Megawati

BANYAK yang mengkritik Megawati Soekarnoputri atas penempatannya sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Buat kita, yang keliru bukan Megawatinya, melainkan yang menunjuk dirinya.

(Sikap Kami) Jangan Salahkan Megawati

BANYAK yang mengkritik Megawati Soekarnoputri atas penempatannya sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Buat kita, yang keliru bukan Megawatinya, melainkan yang menunjuk dirinya.

Pertama, yang menunjuk Megawati, tidak kasihan terhadap putri proklamator Bung Karno itu. Bebannya bertambah dan terus bertambah. Padahal, usianya sudah tak muda lagi. Sudah 74 tahun.

Tugas utamanya memimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidaklah ringan. Apalagi, partai tersebut adalah pemilik kursi mayoritas di DPR dan sejumlah DPRD. Betapapun kuatnya, mantan Presiden RI itu tentu setiap hari harus bergulat dengan dinamika partai.

Baca Juga : Sikap Kami: Agar Kolecer Tokcer

Kedua, sebelum ditunjuk jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN, Megawati juga sudah jadi Ketua Dewan Pengarah Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP). Ini pun tidak ringan, terutama di tengah suasana negeri di mana ada pihak-pihak yang mengklaim lebih Pancasilais dibanding kelompok lainnya.

Ironisnya, penempatan Megawati di BRIN, sebut pimpinan BRIN, adalah ex officio selaku Ketua Dewan Pengarah BPIP. Tak masuk akal kita bagaimana kaitan kuat antara BPIP dan BRIN. Jadi, masalah di sini, bukan Megawati, tapi bagaimana Ketua Dewan Pengarah BPIP secara otomatis jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN.

Tentu saja, secara teknis, Megawati takkan cawe-cawe terlalu dalam soal penelitian, riset, dan segala macamnya itu. Sebab, itu bukan keahliannya. Setidaknya begitu yang kita baca dalam perjalanan perempuan bernama lengkap Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri ini.

Baca Juga : Sikap Kami: Berpesta di Kemiskinan

Karena bukan dunianya itu, kita khawatir jangan-jangan nantinya Megawati tak bisa memberikan pengarahan maksimal terhadap program-program riset dan penelitian tersebut. Atau, siapa tahu, ada potensi yang mungkin tidak disadari bisa menghambat riset dan penelitian.

Halaman :


Editor : Bsafaat