Status Jabar Siaga Bencana Hidrometeorologi, BPBD Aktifkan Posko November Mendatang

Merespons status Jabar siaga bencana hidrometeorologi yang dikemukakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan mengaktifkan posko pada awal November mendatang.

Status Jabar Siaga Bencana Hidrometeorologi, BPBD Aktifkan Posko November Mendatang
Sekretaris BPBD Jabar Budi Juanda mengatakan, pihaknya menggelar apel siaga bencana yang diikuti Forkopimda terkait dalam mengidentifikasi kekuatan guna persiapan penanganan bencana yang dikoordinir Polda Jabar. Dia pun menyebutkan, kini status Jabar siaga bencana hidrometeorologi. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - Merespons status Jabar siaga bencana hidrometeorologi yang dikemukakan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan mengaktifkan posko pada awal November mendatang.

Sekretaris BPBD Jabar Budi Juanda mengatakan, pihaknya menggelar apel siaga bencana yang diikuti Forkopimda terkait dalam mengidentifikasi kekuatan guna persiapan penanganan bencana yang dikoordinir Polda Jabar. Dia pun menyebutkan, kini status Jabar siaga bencana hidrometeorologi

“Status Jabar siaga bencana hidrometeorologi sudah mendapat peringatan dini dari BMKG dan BNPB. Sehingga semakin menguatkan bahwa kita harus sudah siap siaga. Kita telah merilis diseminasi ke seluruh kota dan kabupaten, untuk meningkatkan kehati-hatian,” kata Budi, Kamis 27 Oktober 2022.

Baca Juga : Peringati Bulan Pengurangan Risiko Bencana 2022, BPBD Jabar Gelar Uji Ketangkasan

Dia melanjutkan, ancaman Jabar siaga bencana hidrometeorologi tidak serta merta terjadi di seluruh daerah dikarenakan ada perbedaan waktu masuknya musim hujan pada masing-masing wilayah. 

Saat ini, wilayah yang rawan yakni Bogor, Bekasi, Sukabumi, Cianjur, Depok, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, Kuningan, Majalengka, Ciamis, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.

Semua wilayah tersebut kata Budi, masuk dalam indeks risiko bencana cenderung tinggi. Ini tidak lepas karena adanya sungai besar yang melintasi daerah, sehingga ketika volume hujan besar membuat air meluap dan tidak tertampung oleh sungai. Serta ketidakstabilan kontur tanah yang juga berpotensi mengakibatkan longsor.

Baca Juga : Tinjau Ciamis, Ridwan Kamil: Manfaat Pembangunan Harus Dirasakan Warga

“Hidrometeorologis ini berkaitan dengan perubahan iklim, yakni musim. Kebetulan sekarang sedang musim hujan dan di Jawa Barat tidak merata. Ada yang sudah musim hujan di awal, jadi memang sudah dihimbau untuk lebih hati-hati. Makanya juga sudah banyak kejadian pada saat ini. Dalam wilayah ini, kita ada indeks risiko bencana yang rata-rata berisiko tinggi daerah berkaitan langsung dengan sungai,” ucapnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani