Sudah Vaksin, Jangan Abai Soal Imunitas Tubuh

Sudah mendapatkan vaksin kedua, bukan berarti tubuh jadi kebal terhadap virus.

Sudah Vaksin, Jangan Abai Soal Imunitas Tubuh
istimewa

Pemerintah terus berupaya menekan penyebaran Covid-19. Selain memperluas cakupan vaksinasi, kampanye 5M, larangan mudik, sampai menutup Visa India.

Menurut dr. Erlina, sebenarnya Indonesia bisa belajar dari India, yang baru-baru ini mengalami Tsunami Covid-19, hingga jumlah kasus yang terinfeksi mencapai 200 ribu per harinya. Bahkan, angka kematian akibat Covid-19 juga meningkat.

"Ini terjadi karena masyarakat abai dengan protokol kesehatan dan karena mereka merasa sudah divaksin. Belajar dari India, maka vaksin bukan segala-galanya. Kalau sudah divaksin, jangan eforia dan abai dengan prokes," tegasnya.

Baca Juga : Tren Bayi Tabung Cenderung Meningkat

Senada dengan dr. Erlina, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Alergi Immunologi, Dr. dr. Gatot Soegiarto, Sp.PD-KAI, FINASIM juga menegaskan tidak ada perlindungan yang sifatnya seratus persen dari vaksin.

Dalam kondisi sekarang, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mensyaratkan memberikan perlindungan 50 persen saja melalui vaksin sudah bisa dilakukan.

Perlindungan 50 persen artinya kalau dibandingkan orang yang tidak divaksin, orang yang divaksin risiko tertularnya 50 persen lebih rendah. BPOM sendiri telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization pada vaksin Sinovac dengan efikasi 65,3 persen.

Artinya, risiko tertularnya 65,3 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak divaksin.Tentu saja vaksin yang digunakan telah melewati serangakaian uji klinis, fase 1 sampai fase 3, sehingga aman digunakan.


Editor : JakaPermana