Tanpa Tangisan, PKS Kabupaten Bogor Menolak Kenaikan Harga BBM

Tanpa tangisan, Pimpinan DPD PKS Kabupaten Bogor menolak kenaikan harga BBM. Aksi itu pun dilakukan Fraksi PKS DPRD Kabupaten Bogor.

Tanpa Tangisan, PKS Kabupaten Bogor Menolak Kenaikan Harga BBM
Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor Dedi A Roza mengatakan, PKS Kabupaten Bogor menolak kenaikan harga BBM itu lantaran kebijakan tersebut memberatkan masyarakat bawah seperti pedagang keliling, pengemudi ojek, pengemudi angkot, buruh, nelayan dan petani. (reza zurifwan)

INILAHKORAN, Bogor - Tanpa tangisan, Pimpinan DPD PKS Kabupaten Bogor menolak kenaikan harga BBM. Aksi itu pun dilakukan Fraksi PKS DPRD Kabupaten Bogor.

Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor Dedi A Roza mengatakan, PKS Kabupaten Bogor menolak kenaikan harga BBM itu lantaran kebijakan tersebut memberatkan masyarakat bawah seperti pedagang keliling, pengemudi ojek, pengemudi angkot, buruh, nelayan dan petani. 

"Walaupun tanpa tangisan, PKS Kabupaten Bogor menolak kenaikan harga BBM, karena kenaikan harga BBM memberatkan masyarakat dan langsung dirasakan dampaknya oleh masyarakat kecil," kata Dedi di sekretariat PKS Kabupaten Bogor, Rabu 7 September 2022.

Baca Juga : Ratusan Massa FKUIB Tolak Kenaikan BBM, Padati Gedung DPRD Kota Bogor

Dia menerangkan, rakyat berpenghasilan kecil atau minim paling merasakan dampaknya. Di satu sisi, daya beli belum begitu pulih pasca pandemi Covid-19 dan di sisi lain harga-harga merangkak naik. 

"Kebijakan kenaikan harga BBM ini menimbulkan efek domino yang makin mencekik rakyat kecil. Masyarakat juga mengeluh akan berkurangnya penghasilan, dan sementara pengeluaran semakin bertambah," terangnya.

Ia menuturkan bahwa jenaikan harga BBM pastinya bakal menyengsarakan rakyat. Apalagi,  bantuan yang diberikan untuk meringankan dampak kenaikan tidak sebanding dengan kondisi rakyat kecil yang semakin terpuruk. 

Baca Juga : Bima dan Anindya Bakrie Bahas Peluang Kerjasama Transportasi Ramah Lingkungan  

"Pemerintah pusar harus berani membatalkan keputusan ini untuk memulihkan ekonomi rakyat," tuturnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani