Tenaga Kesehatan Covid-19 Jabar Akan Mendapat Donasi 25.000 Suplemen RHT

Tenaga kesehatan di Jawa Barat sebagai garda terdepan penanganan pandemi akan mendapatkan suplemen terapi Covid-19 Rhea Healt Tone (RHT). Suplemen tersebut dikembangkan pertama kali oleh peneliti RHEA di Armenia. 

Tenaga Kesehatan Covid-19 Jabar Akan Mendapat Donasi 25.000 Suplemen RHT
net

INILAH, Bandung - Tenaga kesehatan di Jawa Barat sebagai garda terdepan penanganan pandemi akan mendapatkan suplemen terapi Covid-19 Rhea Healt Tone (RHT). Suplemen tersebut dikembangkan pertama kali oleh peneliti RHEA di Armenia. 

Inisitasor RHT di Indonesia Rudiantara mengatakan, terdapat 25.000 botol RHT yang akan didonasikan. Penyebarannya, yaitu melalui jaringan yang sudah terbentuk dalam Program Puspa atau Pemberdayaan 100 Puskesmas Jabar. 

Menurut eks Menkominfo ini, Puspa memiliki jaringan yang telah siap. Karena itu, pendistribusian 14,000 botol dilakukan bekerjasama dengan koordinator program Puspa, yaitu Centre for Indonesia’s Strategic Development Initiatives(CISDI) dan 11.000 botol akan didistribusikan melalui jaringan Pemprov Jabar.

Baca Juga : 137.326 Siswa Diterima SMA/SMKN Jabar lewat jalur PPDB

“Mengingat situasi pandemi Covid yang menunjukkan tanda kenaikan, RHT akan mendonasikan produknya kepada front liner kesehatan untuk memperkuat daya tahan (imunitas) front liner kesehatan di Jawa Barat dan dimungkinkan untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh front liner kesehatan yang terdapak virus Covid-19 (kuratif) dengan pemberian RHT sesuai tata cara uji klinik yang dapat memberi manfaat untuk percepatan perbaikan kondisi pasien,” ujar Rudiantara dalam acara donasi RHT via daring bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bandung, Rabu (23/6/2021).

Sementara itu, mantan Menteri Desa Eko Putro Sandjojo yang juga inisiator RHT mengatakan RHT direkomendasikan sebagai bagian dari terapi pasien Covid-19 di Armenia. Namun pihaknya mengaku tidak akan mengklaim suplemen ini sebagai obat Covid-19 karena harus melewati rangkaian ujicoba klinis.

Pihaknya saat ini tengah melakukan ujicoba pengobatan menggandeng BPPOM dan RSHS Bandung juga RS Wisma Atlet Jakarta. Sementara untuk pencegahan dilakukan di RS Persahabatan Jakarta.

Baca Juga : Jabar-Republik Ceko Bahas Potensi Kerja Sama di Bidang Kesehatan

“Banyak yang sudah terbantu, percepatan penyembuhan bisa 5-7 hari mereka rata-rata PCR negatif. Tapi ini bukan suara akademik jadi harus on trial,” kata Eko.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani