Tetap Tinggi di Tengah Pandemi, IPM Kota Bandung Tembus 81,51 Poin

Kinerja kepemimpinan Oded M. Danial dan Yana Mulyana tetap menunjukan hasil poisitif kendati dihantam badai pandemi Covid-19. Hal itu salah satunya ditunjukkan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tetap tinggi diangka 81,51 poin.

Tetap Tinggi di Tengah Pandemi, IPM Kota Bandung Tembus 81,51 Poin

INILAH, Bandung,- Kinerja kepemimpinan Oded M. Danial dan Yana Mulyana tetap menunjukan hasil poisitif kendati dihantam badai pandemi Covid-19. Hal itu salah satunya ditunjukkan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tetap tinggi diangka 81,51 poin.

Capaian tersebut tersaji dalam Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (RLPPD) Kota Bandung tahun 2020.

Dalam RLPPD tersebut tertuang, Capaian Kinerja Makro Pemkot Bandung 2020 yakni Indeks Pembangunan Manusia mencapai 81,51 poin, Angka Kemiskinan 3,99 persen, Angka Pengangguran 11,19 persen, dengan Pendapatan Per Kapita mencapai Rp193.144.950,- dan mencatatkan Ketimpangan Pendapatan (Gini Ratio) 0,402 persen.

Baca Juga : 50 Persen Industri Kerajinan Mebel Jabar Terdampak Pandemi, HIMKI Bandung dan Priangan Fokus Go Digital

Dibandingkan tahun 2019, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bandung mengalami penurunan. Tahun 2019 Indeks Pembangunan Manusia mencapai 81,61 dan menjadi yang tertinggi di Jawa Barat.

Namun, jika dibandingkan IPM Kota Bandung 2018, IPM tahun 2020 tetap lebih tinggi. dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, pada 2018 lalu IPM Kota Bandung berada di angka 81,06.

Sementara itu dalam Urusan Wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar terdiri yakni enam urusan meliputi Urusan Pendidikan, Urusan Kesehatan, Urusan Pekerjaan Umum, Urusan Perumahan dan Permukiman, Urusan Sosial, dan Urusan Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat masing-masing juga mencatatkan capaian tinggi.

Baca Juga : Sebanyak 7,7 Barang Haram Memabukan Dimusnahkan BNN Jawa Barat, Semua Hasil Sitaan

Urusan pendidikan Kota Bandung mencatatkan 89,89 persen untuk jenis pelayanan dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kemudian untuk jenis pelayanan dasar tingkat partisipasi warga negara usia 7-125 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan dasar mencapai 90,76 persen dan jenis pelayanan dasar tingkat partisipasi warga negara usia 7-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan mencapai 100 persen.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto