Tiga Tahun Diterjang Banjir Kiriman, Warga Kompleks Taman Bunga Cilame Duga Pengembang Eco Living Tak Pernah Kaji Amdal

Warga Kompleks Taman Bunga Cilame RT 02/23, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kerap dibuat was-was saat musim penghujan tiba.

Tiga Tahun Diterjang Banjir Kiriman, Warga Kompleks Taman Bunga Cilame Duga Pengembang Eco Living Tak Pernah Kaji Amdal
Warga Kompleks Taman Bunga Cilame RT 02/23, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kerap dibuat was-was saat musim penghujan tiba.

Bahkan, para warga pun sempat meminta perwakilan Eco Living itu membuat gorong-gorong selebar 1 meter mengingat debit air kiriman sangat besar. Sehingga meluap dan membanjiri permukiman warga di Kompleks Taman Bunga.

"Sangat disayangkan pihak Eco Living hanya menyanggupi gorong-gorong selebar 40 sentimeter," keluhnya.

Selanjutnya, sambung Sugun, pada akhir tahun 2021 perwakilan Eco Living kembali datang. Namun, bukan untuk menindaklanjuti perbaikan drainase melainkan membangun benteng setinggi 3 meter dengan panjang 12 meter.

Baca Juga : Sempat Viral di Medsos, Puluhan Anggota Geng Motor yang Serang Warga dan Pedagang Diringkus Jajaran Satreskrim Polres Cimahi 

"Ada juga pembangunan benteng yang tingginya 2 meter dan panjang mencapai sekitar 8 meter," ucapnya.

Lebih lanjut Sugun menuturkan, warga bersama pemerintah setempat juga sempat meninjau kondisi drainase di kawasan Eco Living. Namun, pihaknya ternyata tidak menemukan penataan drainase yang baik.

"Yang mengejutkan setelah kita cek di Eco Living tidak ada drainase baik untuk pembuangan limbah rumah tangga dan pembuangan air hujan. Jadi semuanya di buang ke kompleks Taman Bunga," tuturnya.

Baca Juga : Puluhan Rumah Rusak di Dago Atas Bandung Rusak Dihantam Puting Beliung

Menurutnya, warga menduga pihak pengembang tidak melakukan kajian ataupun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) sebelum membangun perumahan Eco Living.


Editor : JakaPermana