Tumpang Tindih Kehadiran Guru P3K pada SDN dan SMPN di Kabupaten Bandung Bikin Khawatir Guru Eksisting

Kehadiran para guru P3K pada SDN dan SMPN di Kabupaten Bandung membuat para guru yang selama ini ada kebingungan karena tumpang tindih. Bahkan, guru honorer yang sudah lama mengajar terancam terusir dari sekolahnya.

Tumpang Tindih Kehadiran Guru P3K pada SDN dan SMPN di Kabupaten Bandung Bikin Khawatir Guru Eksisting
Menurut Luthfi, jika saja fungsi pengawasan, pembinaan dan monitoring lapangan dilakukan dengan benar tentu kejadian tumpang tindih guru P3K pada SDN dan SMPN di Kabupaten Bandung ini tidak akan terjadi. Jika seperti ini, selain tidak menyasar pada kebutuhan, justru malah terjadi penghamburan uang negara yang tidak semestinya. (ilustrasi)

INILAHKORAN, Soreang - Kehadiran para guru P3K pada SDN dan SMPN di Kabupaten Bandung membuat para guru yang selama ini ada kebingungan karena tumpang tindih. Bahkan, guru honorer yang sudah lama mengajar terancam terusir dari sekolahnya.

"Saya ini kan guru PAI (Pelajaran Agama Islam) dan sudah lama mengajar di sekolah ini. Tapi kenapa dikirim lagi guru PAI dari P3K ini. Untung saja saya ini statusnya PNS jadi tetap saya yang mengajar, sedangkan guru P3K pada SDN dan SMPN di Kabupaten Bandung itu ya luntang-lantung enggak ada pekerjaan tetap tapi tetap menerima hak-haknya sebagai guru P3K," kata Ahmad Lutfhi guru PAI di SDN Argasari Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, Minggu 27 Agustus 2023.

Menurut Luthfi, jika saja fungsi pengawasan, pembinaan dan monitoring lapangan dilakukan dengan benar tentu kejadian tumpang tindih guru P3K pada SDN dan SMPN di Kabupaten Bandung ini tidak akan terjadi. Jika seperti ini, selain tidak menyasar pada kebutuhan, justru malah terjadi penghamburan uang negara yang tidak semestinya. 

Baca Juga : Komisi III DPRD KBB Desak TPA Sarimukti Ditutup Jika BPSR Jabar Tak Sesuai MoU

"Apakah  Kepala sekolah, Pengawas, Penilik dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung itu tidak melakukan pendataan kebutuhan yang benar sesuai kondisi lapangan yah. Ini sangat aneh, dan saya bisa memastikan ini terjadi dibanyak sekolah SDN dan SMPN di Kabupaten Bandung. Nah guru honorer lebih kasihan lagi, kehadiran guru P3K membuat mereka terusir, banyak yang kehilangan jam mata pelajaran," ujarnya.

Hal senada dikatakan salah seorang guru honorer PAI di SMPN 2 Pacet Kecamatan Pacet Said Efendi. Ia yang telah mengajar PAI sejak 2010 lalu itu terpaksa berhenti mengajar PAI di sekolah itu karena kini di sekolahnya ada dua orang guru P3K dengan mata pelajaran PAI. Sehingga, ia kini terpaksa mengajar mata pelajaran matematika.

"Di sekolah kami itu ada penempatan 9 orang guru P3K. Dua orang diantaranya guru PAI, jadi sekarang ada empat guru PAI. Nah akhirnya saya ngajar mata pelajaran matematika. Yah walaupun tidak linier saya terima saja, karena memang mata pelajaran matematika masih kurang," kata Said.

Baca Juga : Ringankan Beban Masyarakat Terdampak Kebakaran TPA Sarimukti, Polres Cimahi Dirikan Posko Penanggulangan Bencana Alam

Selain dirinya, lanjut Said, ada kawannya sesama guru honorer mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan (Penjaskes) yang kini terpaksa menjadi guru mata pelajaran matematika. Karena  mata pelajaran Penjaskes yang sebelumnya ia pegang diisi oleh guru P3K yang baru saja mulai mengajar pada tahun ajaran baru 2023 ini.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani