Wapres Minta Akselerasi Pengembangan Teknologi dan Inovasi Mitigasi Bencana di Rakornas BNPB 2024

Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Ma'ruf Amin meminta, akselerasi pengembangan teknologi dan inovasi mitigasi serta penanggulangan bencana segera dilakukan, 

Wapres Minta Akselerasi Pengembangan Teknologi dan Inovasi Mitigasi Bencana di Rakornas BNPB 2024

Penanggulangan bencana lanjut dia, harus dilakukan secara preventif dan rehabilitatif. Harus dieksekusi secara sinergi, serentak, cepat, aman dan akurat. Kolaborasi lintas sektor, lintas wilayah dalam penanggulangan bencana juga perlu dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan.

Selain itu, pengalaman negara maju hendaknya jadi pembelajaran. Mulai dari pencegahan bencana, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi.

"Contohnya kejadian gempa bumi 7,4 magnitudo di Taiwan pada awal bulan ini dengan guncangan besar, kerusakan dan korban jiwa tetap dapat diminimalisasi dengan sistem penanganan dini dan pengetahuan tentang sumber gempa yang baik," imbuhnya.

Maka dari itu, pengembangan teknologi dan inovasi penanggulangan bencana harus dilakukan. Tentunya disertai integrasi teknologi dan inovasi berbasis data yang valid, untuk mewujudkan efektivitas, efisiensi aksi dini dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

"Tentu hal ini juga harus dibarengi dengan partisipasi semua elemen, termasuk sektor swasta, akademisi dan masyarakat. Harapannya akan terwujud penanggulangan bencana yang responsif dan adaptif serta masyarakat yang tangguh menghadapi ancaman bencana," tuturnya.

Tidak hanya itu, Wapres Ma'ruf Amin juga mendorong penguatan layanan kebencanaan dalam hal kewenangan, kompetensi, SDM, logistik serta peralatan. Pembagian peran antara pusat dan daerah juga harus dibagi secara proporsional.

"Terakhir susun dan rencanakan pembiayaan secara integratif dan tidak tumpangtindih. Saya minta pembiayaan dijalankan untuk mengatasi kesenjangan anggaran penanggulangan bencana di daerah. Salah satunya melalui pendayagunaan dana bersama untuk daerah, yang disesuaikan dengan tingkat risikonya," tandasnya. (Yuliantono)


Editor : Ahmad Sayuti