20.000 Perempuan Nigeria Jadi Korban Prostitusi Dunia

Kepala badan antiperdagangan manusia Nigeria mengatakan sebanyak 20.000 perempuan dewasa dan remaja dikhawatirkan telah diperdagangkan dari Nigeria ke Mali, tempat mereka terdampar setelah dipaksa men

20.000 Perempuan Nigeria Jadi Korban Prostitusi Dunia
INILAH, Lagos – Kepala badan antiperdagangan manusia Nigeria mengatakan sebanyak 20.000 perempuan dewasa dan remaja dikhawatirkan telah diperdagangkan dari Nigeria ke Mali, tempat mereka terdampar setelah dipaksa menjadi prostitusi, Selasa (23/1/2019).
 
Dirjen Badan Nasional Pemberatasan Perdagangan Manusia, Julie Okah-Donli (NAPTIP), mengatakan tim pencari fakta NAPTIP dan Organisasi Migrasi Internasional (IOM) telah mengungkap meluasnya perdagangan manusia saat kunjungan ke Mali selatan bulan lalu.
 
Puluhan perempuan dewasa dan remaja dipulangkan kembali dari wilayah Kangaba di Mali selatan di beberapa bulan sebelumnya. Okah-Donli dalam wawancara melalui telepon mengatakan tim pencari fakta, yang pergi ke wilayah itu untuk menggelar penyelidikan, menemukan ribuan orang ditahan di sana.
 
"Mereka mendapat informasi terpercaya dari warga setempat bahwa ada 200 tempat seperti itu tersebar di wilayah selatan Mali. Ada 100 sampai 150 perempuan yang ditahan di gubug di wilayah itu. Inilah cara kami menghitung" setidaknya 20.000 orang ditahan, katanya.
 
Perempuan dewasa dan remaja, sebagian besar berusia 16-30 tahun, diberi tahu bahwa mereka akan dibawa ke Malaysia untuk berkeja di bidang wisata namun malah dipaksa menjadi wanita tuna susila.
 
"Mereka ditahan dalam kondisi yang buruk, mirip budak," kata Okah-Donli.
 
"Mereka tidak bisa melarikan diri karena mereka ditahan di lokasi terpencil, seperti pedalaman hutan."
 
Ribuan perempuan dan gadis remaja dibawa dari negara paling padat di Afrika itu setiap tahun, tempat 70 persen dari 190 juta penduduk hidup dengan penghasilan kurang dari dua dolar AS per hari (sekitar Rp28,4 ribu). Sebagian besar dari mereka tiba di Eropa tapi yang lain dibawa ke wilayah-wilayah lain di Afrika barat.
 
Okah-Donli mengatakan, lembaga yang dimpimpinnya telah bekerja sama dengan IOM, yang mengatur pemulangan kembali 41 perempuan dan remaja dari Mali pada Desember dan masih bekerja untuk memulangkan yang lain.
 
Mereka sebagian besar berasal dari wilayah selatan Nigeria, termasuk Delta, Rivers, Bayelsa, Anambra, dan Edo.
 
Perempuan dan gadis lain juga diperkirakan akan diperdagangkan ke negera-negara lain di Afrika barat termasuk Ghana, Burkina Faso, dan Pantai Gading, kata Okah-Donli.


Editor : inilahkoran