Angkat Daya Saing dan Daya Jual Produk Lokal di Masa Pandemi 

Pandemi global COVID-19 berdampak terhadap segala sendi kehidupan, dari pemerintah Amerika Serikat hingga Indonesia, pariwisata hingga ekonomi, pelajar hingga ibu-ibu, juga dari perusahaan hingga UKM, termasuk para pengrajin di Jawa Barat. 

Angkat Daya Saing dan Daya Jual Produk Lokal di Masa Pandemi 
istimewa

INILAH, Bandung-Pandemi global COVID-19 berdampak terhadap segala sendi kehidupan, dari pemerintah Amerika Serikat hingga Indonesia, pariwisata hingga ekonomi, pelajar hingga ibu-ibu, juga dari perusahaan hingga UKM, termasuk para pengrajin di Jawa Barat. 

Untuk itu, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) berupaya mendorong pertumbuhan serta meningkatkan daya jual pengrajin lokal agar bertahan di tengah pandemi dan berkembang di masa pemulihan ekonomi. 

Ketua Dekranasda Provinsi Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya fokus meningkatkan daya saing dan daya jual produk para pengrajin di Jabar dengan mendorong inovasi, digitalisasi, dan kreativitas produk

Baca Juga : VW Uji Coba DC Wallbox Pengisi Daya Mobil Listrik

"Yang paling penting di masa pandemi COVID-19 adalah melakukan kreativitas dan inovasi terkait dengan produk-produk yang saat ini dibutuhkan dan bisa diterima oleh masyarakat," ucap Atalia di Kota Bandung. 

"Kreativitas ini bisa mengantarkan pengrajin bertahan dan menjadi solusi di tengah masyarakat, termasuk saat pandemi," tambahnya. 

Di masa pandemi, kegiatan rutin Dekranasda Jabar mulai dari seminar, workshop, fashion show, pameran, hingga talk show pun disesuaikan menjadi web seminar (webinar) maupun workshop pembuatan face shield hingga agenda lain yang digelar dengan protokol kesehatan COVID-19. 

Baca Juga : Konsentrasi Berkendara Saat Hujan, Ini Tipsnya

Pada 24 Juni 2020, Dekranasda Jabar bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar menggelar “Workshop Pembuatan Face Shield” di Gedung Dekranasda Jabar, Jl. Ir. H. Juanda No. 19 Kota Bandung, yang digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. 

Halaman :


Editor : JakaPermana