Beda Nasib Petani dan Pengepul Jagung di KBB, Satu Untung yang Lain Buntung

Rasa syukur kini tengah menggelayuti Iyad (62) petani jagung asal Kampung Kancah Nangkub, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Beda Nasib Petani dan Pengepul Jagung di KBB, Satu Untung yang Lain Buntung
Jelang perayaan Tahun Baru 2023 kali ini dirinya bisa meraup cuan atau keuntungan dari hasil panen jagung yang bisa mencapai Rp5 juta. (agus satia negara)

Selain itu, tambah dia, dirinya menanam dua jenis jagung manis, yaitu Paragon dan Eksotik. Menurutnya, jenis jagung Paragon cenderung agak mahal lantaran ukurannya yang cukup besar.

"Kalau eksotik agak murah karena ukurannya lebih kecil, paling selisih Rp500," ucapnya.

Kendati demikian, kondisi berbeda dirasakan Ade (38) pengepul jagung asal Cimerang, Kecamatan Padalarang yang mengeluhkan turunnya harga jagung pada musim panen kali ini.

Baca Juga : KONI Kota Bandung Maksimalkan Pembinaan Atlet

Menurutnya, saat ini harga jagung Paragon manis hanya sekitar Rp3.000 per kilogram, turun dari sebelumnya,Rp 4.500 per kilogram. 

“Sepi peminat kalau sekarang mah, berbeda dengan tahun lalu,” keluhnya.

Ia menjelaskan, harga jagung turun diperkirakan karena pasokan banyak. Sejak sebulan lalu, panen jagung berlangsung silih berganti di beberapa wilayah di Jawa Barat (Jabar).

Baca Juga : Kejati Jabar Serahkan Hasil Rampasan Negara Senilai Belasan Miliar ke PT Posfin

“Biasanya bulan Desember ini para petani di luar Bandung Barat juga sama memanen jagung. Karena kan akhir tahun yah, suka ada aja yang pakai jagung untuk babakaran bersama keluarga,” jelasnya.


Editor : Doni Ramdhani