Belajar Lega Hati dan Luas Dada Sikapi Peristiwa

"MENGAPA hal yang terjadi padaku selalu saja tidak sesuai dengan keinginanku?" Pertanyaan seperti ini banyak terlontar dari mulut orang yang antara harapan dan kenyataannya berbanding terbalik.

Belajar Lega Hati dan Luas Dada Sikapi Peristiwa
Ilustrasi/Net

"MENGAPA hal yang terjadi padaku selalu saja tidak sesuai dengan keinginanku?" Pertanyaan seperti ini banyak terlontar dari mulut orang yang antara harapan dan kenyataannya berbanding terbalik.

Biasanya para guru menjawab: "Itu adalah cara Allah menyadarkanmu bahwa kamu ada manusia yang penuh keterbatasan. Allah ingin engkau bergantung kepadaNya." Saya setuju dengan jawaban ini.

Lalu, ada juga yang bertanya: "Mengapa dia menyakitiku padahal aku tak berbuat salah padanya?" Ada yang menjawab: "Itu adalah cara Allah memberitahu dirimu bahwa sakit itu tak enak dan karenanya maka sayangilah orang yang tersakiti dan janganlah pernah menyakiti. Lalu Allah mengangkatmu menjadi guru kehidupan yang bijaksana." Saya setuju dengan jawaban ini.

Baca Juga : Doa untuk Saling Membangunkan Shalat Tahajud

Sesungguhnya, setiap peristiwa yang terjadi itu memiliki banyak ibrah dan hikmah yang sangat berguna. Sayangnya, bacaan kita akan peristiwa itu masih bagai bacaan anak TK yang mengeja huruf menjadi kata tanpa tahu makna yang dimaksud. Karena itu maka kita belum bisa menikmati indahnya kisah hidup. Bagi pembaca yang sudah mahir, semua jenis kisah hidup adalah pesan indah dari Sang Pencipta. Karena itu, jadilah pembaca yang cerdas.

Pembaca yang cerdas akan memiliki karakter terpuji. Dia akan selalu tampil lega hati dan luas dada menyikapi semua peristiwa. Dia tak akan menyimpan benci dan memelihara dendam. Dia akan tetap tersenyum karena mudah memaklumi dan memaafkan apapun yang tak sesuai dengan keinginan perasaannya sendiri. Hebat, bukan?

Seorang ulama ternama bernama Ahnaf bin Qays berkata: "Jika datang kepadamu seseorang meminta maaf atas kesalahannya, maka sambutlah dia dengan wajah suka dan bahagia." Demikian keterangan yang dikutip di kitab Bahjatul Majalis jilid 1 halaman 106. Tidak mudah menyambut permohonan maaf dengan wajah suka dan bahagia. Hanya orang cerdas hatilah yang mampu melakukannya. Kebanyakan orang masih terus curiga dan berburuk sangka. Inilah yang menjadikan mereka gagal menjadi manusia pilihan. Salam, AIM. [*]

Baca Juga : Dahsyatnya Keajaiban Tahajjud, Rezeki Tak Terduga Datang


Editor : Bsafaat