Bencana Terus Terjadi, DPRD Jabar Dorong Pemprov Lakukan Evaluasi

Provinsi Jawa Barat kembali dirundung duka. Terbaru, terjadi bencana longsor dan banjir bandang di Gunung Mas, Kabupaten Bogor. Setelah sebelumnya terjadi banjir di Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Garut, serta longsor di Kabupaten Sumedang.

Bencana Terus Terjadi, DPRD Jabar Dorong Pemprov Lakukan Evaluasi
dok/inilahkoran

INILAH, Bandung – Provinsi Jawa Barat kembali dirundung duka. Terbaru, terjadi bencana longsor dan banjir bandang di Gunung Mas, Kabupaten Bogor. Setelah sebelumnya terjadi banjir di Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Garut, serta longsor di Kabupaten Sumedang.

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Siti Muntamah mengatakan, perlu ada evaluasi bersama dalam hal ini. Dia menjelaskan, sudah bukan hal baru jika setiap akhir dan awal tahun, kerap terjadi bencana akibat intensitas curah hujan yang tinggi. Mengingat kontur geografis wilayah Jabar berupa pegunungan.

“Keterkaitan dengan bencana, akhir tahun dan awal tahun kita itu pasti banjir dan longsor. Harusnya saya pikir harus di evaluasi bareng-bareng. Soalnya karena bukan hal baru, harusnya bisa diantisipasi,” ujar Siti kepada INILAH, Selasa (26/1/2021).

Baca Juga : Karawang Masih Zona Merah, Ridwan Kamil Ngantor di Sana

Dia menambahkan, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi, terutama dalam meminimalisir korban jiwa. Salah satunya dengan memperkuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), baik dari kebutuhan alat maupun Sumber Daya Manusia (SDM). Kemudian kata dia, perlu ada kebijakan khusus dalam pencegahannya. Contohnya memelihara hutan, agar tidak ditebang dan mengatur kawasan pemukiman yang jauh dari daerah rawan bencana.

“Sejak awal kita sudah upayakan dalam mengantisipasi, salah satunya dengan mendorong agar anggaran pengadaan buffer stock ditambah. Dari Rp 2 miliar menjadi Rp 10 miliar. Itu sudah disetujui. Namun sampai sekarang belum direalisasikan. Padahal dengan urgensi saat ini, itu bisa diprioritaskan lebih dulu. Harusnya bisa segera dilakukan,” ucapnya.

“Sebelumnya juga kita sudah dorong BPBD untuk antisipasi karena Desember dan Januari ini paling rawan. Itu sudah jadi catatan. Selain itu, berapapun buffer stock disediakan, kalau tidak dibarengi dengan kebijakan yang baik. Tetap saja akan berdampak kepada masyarakat. Saya pikir semuanya harus memahami dan mengerti. Penyebabnya kita harus tahu dan bisa melakukan antisipasi jangka panjang,” sambungnya.

Baca Juga : Jabar Akan Usulkan Vaksinasi COVID-19 dari Rumah ke Rumah

Kendati demikian, Siti meyakini Pemerintah Provinsi (Pemprov) pasti sudah memiliki langkah-langkah strategis dalam menyikapi bencana alam tersebut. Dia berharap, tidak adala lagi korban yang berjatuhan akibat bencana yang terjadi di Jawa Barat.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani