Bogor Selatan Diproyeksikan jadi Destinasi Wisata

Wali Kota Bogor Bima Arya menegaskan, Kecamatan Bogor Selatan akan menjadi destinasi wisata andalan yang mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bogor dengan catatan bisa membangun komunikasi dengan PT GAN pemilik lahan dari 180 hektare di wilayah Bogor Selatan.

Bogor Selatan Diproyeksikan jadi Destinasi Wisata
"Jadi harus disesuaikan perencanaannya mana yang bisa land banking, mana yang bisa disewa, mana yang akan ditata, dibolehkan untuk kembangkan sebagai destinasi wisata oleh PT GAN," ungkap Bima Arya dalam Musrenbang Kecamatan Bogor Selatan 2024 di Amanuba Hotel, Kelurahan Rancamaya, Selasa 30 Januari 2024. (rizki mauludi)

"Totalnya ada 128 hasil dari Musrenbang kelurahan masing-masing kelurahan 16 usulan dan dikerucutkan di tingkat kecamatan jadi 8 usulan, jadi semuanya SeKecamatan Bogor Selatan ada 128," ungkap Camat Bogor Selatan Irman Khaerudin pada Selasa 30 Januari 2024. 

Irman mengatakan, dari 128 kegiatan yang diusulkan mayoritas bidang fisik yang berjumlah 107 kegiatan. Kemudian 10 bidang sosial budaya, tujuh bidang pemerintah, dan empat bidang ekonomi. Dalam kesempatan ini, Irman menekankan usulan yang harus segera direalisasikan yakni pembangunan kantor Kelurahan Pakuan yang sampai saat ini masih sewa dari tahun 2020 lalu. 

"Saya berharap betul usulan pembangunan dapat direalisasikan tahun 2025. Seharusnya di tahun 2024 ini terealisasi kantor Kelurahan Pakuan, tapi terkena rasionalisasi. Mudah-mudahan di tahun 2025 nanti bisa teranggarkan kembali, sehingga pelayanan kepada masyarakat akan lebih baik lagi," terangnya.

Baca Juga : Kerap Becanda Kelewat Batas, Remaja Ini Alami Luka Berat Dianiaya Teman Sekolah

Irman menjelaskan, selain pembangunannya, usulan juga termasuk pengadaan lahan yang akan digunakan untuk kantor Kelurahan Pakuan. Sebab, lahan dari fasos fasum sudah cari, namun sangat sulit didapat di wilayah tersebut.

Kemudian, berkaitan bidang fisik lain yang diusulkan kelurahan rata-rata lebih kepada penuntasan program buang air besar sembarangan (BABS) menuju kelurahan ODF (Open Defecation Free), Posyandu, drainase, jalan setapak, dan tembok penahan tanah (TPT).

"Di Bogor Selatan memang kontur seperti ini rawan bencana, tadi pun disampaikan ke pak wali, jadi lokasi-lokasi yang rawan bisa diintervensi oleh TPT dan sebagainya, mudah-mudahan bisa terealisasi," tuturnya. 

Baca Juga : Ini Tiga Hal Prioritas di Bogor Tengah Dimasa Akhir Bima-Dedie

Irman juga mengakui bidang pendidikan memang banyak masukan, sehingga selain ke Musrembang, usulan juga disampaikan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor.


Editor : Doni Ramdhani