Bursa Shanghai Pimpin Pelemahan Saham di Asia

Bursa saham China turun pada Rabu pagi (3/7/2019), dengan pasar utama Asia lainnya mengikuti, karena kekhawatiran perdagangan global membebani sentimen investor.

Bursa Shanghai Pimpin Pelemahan Saham di Asia
Foto: Net

Dalam pidatonya yang diberikan Selasa, Gubernur Bank of England, Mark Carney memperingatkan bahwa ketegangan perdagangan yang ada dapat "menghancurkan ekonomi global atau terbukti menjadi prahara dalam cangkir teh."

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 96,670 setelah menyentuh posisi terendah di sekitar 96,6 kemarin.

Yen Jepang diperdagangkan pada 107,55 melawan dolar setelah menguat dari level di atas 108,0 pada sesi sebelumnya, sementara dolar Australia berpindah tangan pada $ 0,6990 setelah naik dari pegangan $ 0,696 kemarin.

Harga minyak lebih tinggi di pagi hari jam perdagangan Asia, bangkit kembali dari penurunan Selasa. Patokan internasional berjangka minyak mentah Brent naik 0,51% menjadi US$62,72 per barel. Sementara minyak mentah AS naik 0,59% menjadi US$56,58 per barel.

Penurunan tajam harga minyak mentah pada Selasa datang meskipun Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia setuju untuk memperpanjang pembatasan pasokan hingga Maret mendatang.

"Pasar jelas mengharapkan rollover enam bulan dan ketika OPEC dan Rusia keluar dan mengatakan 'kami akan melakukan rollover sembilan bulan,' itu menunjukkan secara khusus kepada saya dan seluruh pasar bahwa situasi kelebihan pasokan sedikit lebih serius daripada yang kami pikirkan dan itu akan memakan waktu sedikit lebih lama untuk mengendalikan inventaris dunia," kata Andy Lipow, presiden di Lipow Oil Associates. (INILAHCOM)

Halaman :


Editor : DeryFG