Dipastikan Tak Laik Ditempati, BNPB Pastikan Warga Terdampak Pergerakan Tanah Harus Direlokasi 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan pemukiman warga Kampung Cigombong di RT 03 dan 04, RW 13, Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tidak laik ditempati.

Dipastikan Tak Laik Ditempati, BNPB Pastikan Warga Terdampak Pergerakan Tanah Harus Direlokasi 
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan pemukiman warga Kampung Cigombong di RT 03 dan 04, RW 13, Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tidak laik ditempati./Agus Satia Negara

INILAHKORAN, Ngamprah - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan pemukiman warga Kampung Cigombong di RT 03 dan 04, RW 13, Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tidak laik ditempati.

Dengan begitu, warga terdampak pergerakan tanah di Desa Cibedug, Kecamatan Rongga dipastikan bakal direlokasi.

"Hasil rapat koordinasi kesimpulannya untuk penanganan setelah tanggap darurat, ditahap rehabilitas rekonstruksi harus dilakukan relokasi," kata Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, saat meninjau lokasi pergerakan tanah di KBB, Selasa 5 Maret 2024.

Baca Juga : Imbau Warga Terdampak Direlokasi, PVMBG Sebut Bencana Pergerakan Tanah Masih Berlangsung 

Berdasarkan hasil analisis, Letjen Suharyanto menyebut, pemukiman warga Kampung Cigombong di RT 03 dan 04, RW 13, Desa Cibedug sudah tidak laik untuk dihuni. Pasalnya, luas pergerakan tanah yang membentuk tapal kuda atau huruf U mencapai 1,2 hektare dengan panjang rekahan 100-200 meter.

"Jadi daerah ini tidak bisa digunakan lagi untuk pemukiman. Harus direlokasi, dipindah karena gak mungkin masyarakat menempati di situ, bahaya," sebutnya.

Letjen Suharyanto menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemda KBB untuk menyediakan lahan untuk merelokasi warga yang terdampak pergerakan tanah di Kampung Cigombong. 

Baca Juga : Pemkab Bandung Targetkan Penerimaan PBB Tahun Ini Rp 177 Miliar 

"Sejauh ini, ada 48 kepala keluarga (KK) dan 192 jiwa warga yang terdampak dan harus mengungsi," jelasnya.

Halaman :


Editor : JakaPermana