Disperindag Jabar Akui Sejumlah Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik, Pasca Penyesuaian Tarif BBM Non Subsidi

Kepala Disperindag Jabar Noneng Komara Nengsih mengakui, ada perubahan harga pada sejumlah komoditas pokok pascapenyesuaian tarif BBM nonsubsidi yang dilakukan pemerintah pusat melalui Pertamina pada awal Oktober lalu.

Disperindag Jabar Akui Sejumlah Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik, Pasca Penyesuaian Tarif BBM Non Subsidi
Berdasarkan hasil pantauan Disperindag Jabar di tujuh kota/kabupaten yang tengah mengalami inflasi tutur Noneng, adanya kenaikan harga BBM nonsubsidi hanya memengaruhi sejumlah komoditas. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - Kepala Disperindag Jabar Noneng Komara Nengsih mengakui, ada perubahan harga pada sejumlah komoditas pokok pascapenyesuaian tarif BBM nonsubsidi yang dilakukan pemerintah pusat melalui Pertamina pada awal Oktober lalu.

Berdasarkan hasil pantauan Disperindag Jabar di tujuh kota/kabupaten yang tengah mengalami inflasi tutur Noneng, adanya kenaikan harga BBM nonsubsidi hanya memengaruhi sejumlah komoditas.

Kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan yakni, beras premium dari harga semula Rp14.333 menjadi Rp14.369 atau naik sebesar 0,25 persen. Daging sapi dari Rp137.214 menjadi Rp137.286 atau naik sebesar 0,05 persen, daging ayam ras dari harga Rp36.600 menjadi Rp37.129 atau naik sebesar 1,45 persen, telur ayam ras dari harga Rp26.150 menjadi Rp26.314 atau naik sebesar 0,63 persen.

Baca Juga : Hadiri Jambore TKSK Jawa Barat, Kang Ace Serukan Fraksi Golkar DPRD Jabar Kawal Program Kesejahteraan Rakyat

Kemudian bawang putih dari harga Rp36.671 atau naik sebesar 0,16 persen, cabai merah besar dari harga Rp48.000 menjadi Rp51.714 atau naik 7,7 persen, cabai keriting dari harga Rp41.414 menjadi Rp43.071 naik sebesar 4,00 persen dan cabai rawit merah dari harga Rp37.871 menjadi Rp41.829 naik sebesar 10,45 persen.

Kendati demikian sambung Noneng, ada sejumlah komoditas lainnya yang cenderung stabil dan ada dua bahan pokok mengalami penurunan harga, tidak terdampak kenaikan harga BBM non subsidi.

"Pantauan harga sejak 29 September, sebelum kenaikan harga BBM non Subsidi hingga 4 Oktober 2023. Terdapat lima komoditas yang harganya terpantau stabil yakni gula pasir Rp15.100, minyak goreng curah Rp14.356, minyak goreng kemasan premium Rp18.629, tepung terigu Rp11.789 dan kedelai impor Rp14.154. Lalu ada dua komoditas yang mengalami penurunan, beras medium dari harga Rp12.833 menjadi Rp12.826. Turun 0,25 persen dan bawang merah dari Rp23.343 menjadi Rp23.086. Turun sebesar 1,10 persen," ujarnya pada INILAHKORAN, Senin 9 Oktober 2023.

Baca Juga : Difteri Tebar Ancaman di Subang, Ini Langkah Dinkes Jabar

Noneng melanjutkan, dari hasil pantauan yang cenderung bervariatif ini. Dipastikan kenaikan harga BBM non subsidi tidak berdampak signifikan pada harga komoditas pokok. Meski demikian, dia memastikan Disperindag akan terus melakukan pengawasan dan koordinasi, memantau harga dan ketersediaan guna menenangkan masyarakat.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani