Diterjang Bencana Hidrometeorologi, Petani  di KBB Gagal Panen

Dampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Bandung Barat (KBB) tidak hanya merusak permukiman atau bangunan. Namun juga lahan pertanian yang menyebabkan para petani mengalami gagal panen.

Diterjang Bencana Hidrometeorologi, Petani  di KBB Gagal Panen

INILAHKORAN, Ngamprah - Dampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Bandung Barat (KBB) tidak hanya merusak permukiman atau bangunan. Namun juga lahan pertanian yang menyebabkan para petani mengalami gagal panen.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) KBB mencatat, lahan pertanian yang terdampak bencana terjadi di Blok Liunggunung, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat lahan yang terdampak seluas 2 hektare. 

Di lokasi kedua, tepatnya di Kampung Ciraja Desa Mandalasari, Kecamatan Cikalongwetan lahan yang terdampak bencana juga seluas 2 hektare.

Baca Juga : Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan : 430 Ribu Knalpot Bising Disita

"Dari hasil pemantauan yang dilakukan di Kecamatan Cipatat, terdapat adanya saluran irigasi yang tersumbat akibat pohon tumbang yang berada di dua titik," kata Kepala DKPP, Lukmanul Hakim kepada wartawan.

Lukmanul menyebut, dari sekitar 15 hektare luas lahan yang ada di Cipatat, 2 hektare lahan pertanian yang tergenang air. Sedangkan, untuk di Desa Mandalasari, Kecamatan Cikalongwetan dari 10 hektare lahan, 2 hektare lahan terdampak banjir bandang.

"Hujan intensitas tinggi di Cikalongwetan yang terjadi dari pukul 13.00 pada Minggu 7 Januari 2024 kemarin yang mengakibatkan lahan warga tergerus air," sebutnya.

Baca Juga : KPU Kota Bandung Temukan 330 Surat Suara Rusak

Lukmanul menjelaskan hal itu terjadi akibat material longsor dari sawah yang menutupi aliran irigasi. Bahkan, material tanah itu menutup saluran irigasi hingga 7 meter pada titik longsor pertama.

Halaman :


Editor : JakaPermana