Dokter: Komorbid Tak Sebabkan Reaksi Alergi Seusai Vaksin Covid-19

Masyarakat yang memiliki komorbid tidak perlu risau untuk menjalani vaksinasi Covid-19 karena penyakit penyerta tidak menimbulkan risiko munculnya reaksi alergi setelah mendapat vaksin.

Dokter: Komorbid Tak Sebabkan Reaksi Alergi Seusai Vaksin Covid-19
Ilustrasi (antara)

INILAH, Bandung - Masyarakat yang memiliki komorbid tidak perlu risau untuk menjalani vaksinasi Covid-19 karena penyakit penyerta tidak menimbulkan risiko munculnya reaksi alergi setelah mendapat vaksin.

Dokter spesialis penyakit dalam Tunggul D Situmorang, yang juga menjabat President of Indonesian Society of Hypertension (InaSH) mengatakan reaksi terhadap vaksin Covid-19 bervariasi, ada yang tidak menunjukkan reaksi ada juga yang mengalami reaksi seperti mengantuk atau pegal.

"Oleh karena itu, ada observasi 30 menit setelah divaksin," kata Tunggul kepada pewarta, Jumat.

Baca Juga : Kematian Positif Covid-19 di Garut Jadi 258 Kasus

Gejala yang muncul setelah vaksin Covid-19 dapat meliputi nyeri bekas suntikan, bengkak dan kemerahan di bekas suntikan, sakit kepala atau demam. Kondisi itu bisa diamati dalam kurun 30 menit setelah individu mendapatkan suntikan vaksin.

Pasien tidak akan mendapat vaksinasi bila memang sensitif terhadap komponen yang ada dalam vaksin, sehingga akan menimbulkan reaksi bila tetap disuntikkan. Oleh karenanya, penerima vaksin harus melewati beberapa tahapan untuk memastikan dirinya dalam kondisi sehat untuk mendapat suntikan vaksin.

Pasien akan diukur tekanan darah, lalu ditanyai petugas untuk mengetahui apakah ada gejala akut seperti pernah mengalami nyeri dada atau sakit kepala hebat.

Baca Juga : Seru dan Ramah Lingkungan, Formula E Disiarkan tvOne

Mengidap hipertensi bukan alasan untuk khawatir mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19 asalkan pasien rutin mengonsumsi obat sehingga darah tingginya terkontrol serta tidak ada gejala-gejala yang mengindikasikan hal akut.

Halaman :


Editor : suroprapanca